Pada awalnya, Broadcom menawarkan untuk mengakuisisi Qualcomm senilai USD130 miliar (Rp1.777 triliun) pada November 2017. Tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh anggota dewan Quacomm.
Seperti yang disebutkan oleh The Verge, ada dua alasan Qualcomm menolak tawaran Broadcom. Pertama, tawaran itu merendahkan nilai perusahaan. Kedua, Qualcomm khawatir bahwa akuisisi ini akan dilarang oleh pihak regulator.
Fakta bahwa salah satu alasan Qualcomm menolak tawaran Broadcom adalah karena tawaran itu "secara signifikan merendahkan nilai perusahaan" tampaknya merupakan indikasi bahwa Qualcomm akan menerima tawaran yang lebih tinggi.
Informasi terbaru mengonfirmasi hal ini. Qualcomm mengubah keputusannya dan menyebutkan bahwa mereka ingin agar Broadcom menaikkan tawarannya menjadi USD90 (Rp1,2 juta) per lembar saham. Kedua perusahaan memang telah membahas terkait perjanjian ini selama berbulan-bulan dengan Qualcomm terus menolak tawaran Broadcom.
Broadcom sempat menurunkan nilai tawarannya menjadi USD79 (Rp1,1 juta) per lembar saham setelah Qualcomm mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi NXP Semiconductors.
Jika Qualcomm memang akan diakuisisi oleh Broadcom, itu akan menjadi perjanjian terbesar yang pernah dibuat dalam dunia teknologi. Perusahaan gabungan keduanya menjadi perusahaan pembuat chip terbesar ketiga setelah Intel dan Samsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News