Apple bermitra dengan WWF-Indonesia untuk melestarikan Bukit Tigapuluh di Sumatra melalui pemantauan hutan dan satwa liar demi menjaga keanekaragaman hayati.
Apple bermitra dengan WWF-Indonesia untuk melestarikan Bukit Tigapuluh di Sumatra melalui pemantauan hutan dan satwa liar demi menjaga keanekaragaman hayati.

Apple Gandeng WWF-Indonesia untuk Konservasi Lanskap Bukit Tigapuluh di Sumatra

Lufthi Anggraeni • 22 Desember 2025 17:24
Jakarta: Apple resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan WWF-Indonesia guna mendukung upaya konservasi lanskap Bukit Tigapuluh, salah satu kawasan hutan hujan tropis dataran rendah terakhir di Pulau Sumatra.
 
Kolaborasi ini menandai langkah lanjutan komitmen Apple dalam menjaga kelestarian lingkungan global sekaligus memperkuat peran komunitas lokal dan masyarakat adat dalam perlindungan ekosistem penting.
 
“Kami merasa terhormat dapat mendukung pekerjaan penting WWF-Indonesia untuk merestorasi lanskap Bukit Tigapuluh di Sumatra, dan membantu melindungi masyarakat serta satwa liar yang bergantung pada ekosistem berharga ini,” ujar Vice President Environment, Policy and Social Initiatives Apple Lisa Jackson.

Lanskap Bukit Tigapuluh dikenal sebagai habitat alami bagi berbagai satwa liar paling langka di dunia. Di kawasan ini hidup populasi gajah Sumatra, harimau Sumatra, serta orangutan Sumatra. Ketiga spesies tersebut masuk dalam kategori terancam punah dan sangat bergantung pada keberlanjutan hutan hujan tropis sebagai sumber kehidupan.
 
Dalam satu dekade terakhir, WWF-Indonesia bersama mitra lokal telah menjalankan berbagai program konservasi di Bukit Tigapuluh. Upaya tersebut mencakup penanaman kembali serta regenerasi hutan secara aktif, pemantauan populasi satwa liar, dan perlindungan kawasan dari ancaman pembalakan liar.
 
Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan komunitas lokal dan masyarakat adat, kelompok yang secara turun-temurun berperan menjaga hutan serta memahami keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
 
Melalui kemitraan baru ini, Apple akan memberikan dukungan pada dua fokus utama. Fokus pertama adalah penguatan program Eyes on the Forest, inisiatif pemantauan kejahatan kehutanan. Program ini memanfaatkan teknologi satelit, intelijen berbasis masyarakat lokal, serta kegiatan pemantauan langsung di lapangan untuk melacak aktivitas ilegal seperti pembalakan liar di seluruh lanskap Bukit Tigapuluh.
 
Selain itu, dukungan juga diberikan bagi berbagai pihak terkait, mulai dari staf taman nasional, instansi pemerintah daerah, hingga komunitas setempat, agar upaya perlindungan kawasan dapat berjalan secara terpadu.
 
Fokus kedua dari kemitraan ini adalah pemantauan satwa liar melalui pelaksanaan camera trap survey di seluruh lanskap Bukit Tigapuluh. Metode ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan serta aktivitas satwa liar Sumatra secara lebih akurat.
 
Data yang diperoleh diharapkan mampu membantu menjaga keberlanjutan populasi satwa, menurunkan potensi konflik antara manusia dan satwa, serta mengidentifikasi area prioritas yang membutuhkan restorasi habitat dan peningkatan pengelolaan konservasi.
 
Apple menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari komitmen lingkungan global perusahaan. Melalui berbagai kemitraan di berbagai negara, Apple berupaya mendukung komunitas yang berada di garis depan risiko lingkungan, sekaligus melindungi ekosistem penting yang menopang kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati dunia.
 
Sementara itu, CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda menilai kemitraan ini sebagai bukti nyata kekuatan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keanekaragaman hayati global. Aditya menekankan bahwa lanskap Bukit Tigapuluh merupakan harta karun biodiversitas dunia dan rumah bagi spesies ikonik yang berada di ambang kepunahan.
 
Dengan dukungan Apple terhadap program Eyes on the Forest dan survei camera trap, WWF-Indonesia bersama masyarakat adat dan tim lapangan dapat memperkuat kemampuan pemantauan, perlindungan, serta pemulihan ekosistem vital tersebut.
 
Langkah ini dinilai memberi peluang lebih besar bagi harimau Sumatra, gajah Sumatra, dan orangutan Sumatra untuk terus bertahan hidup di habitat alaminya. Kemitraan antara Apple dan WWF-Indonesia ini diharapkan tidak hanya berdampak pada perlindungan Bukit Tigapuluh.
 
Kemitraan ini juga diharapkan menjadi contoh kolaborasi berkelanjutan antara sektor swasta, organisasi lingkungan, pemerintah, serta masyarakat lokal. Dengan menggabungkan teknologi, pengetahuan lokal, dan komitmen jangka panjang, upaya konservasi di Bukit Tigapuluh diharapkan mampu menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan