Ilustrasi: Yahoo
Ilustrasi: Yahoo

Menyimpan HP di Saku Celana Bisa Picu Kanker? Ini Penjelasan Ahli

Mohamad Mamduh • 15 Oktober 2025 13:55
Jakarta: Hampir setiap orang kini sulit lepas dari ponsel. Mulai dari berkirim pesan, bekerja, hingga hiburan, semua bisa dilakukan lewat perangkat pintar ini. Tak heran, banyak pengguna memilih menyimpan HP di saku celana agar mudah dijangkau kapan saja.
 
Namun, kebiasaan sederhana ini kerap menimbulkan pertanyaan: apakah aman menaruh ponsel di saku, atau justru berisiko bagi kesehatan? Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah dugaan bahwa radiasi ponsel dapat memicu kanker.
 
Ponsel memang memancarkan radiasi, tepatnya radiasi frekuensi radio (RF) yang termasuk dalam spektrum elektromagnetik. Radiasi jenis ini tergolong non-ionisasi, artinya tidak cukup kuat untuk merusak DNA atau memicu pertumbuhan sel kanker.

Sebaliknya, radiasi berbahaya seperti sinar-X atau sinar gamma bersifat ionisasi, mampu melepaskan elektron dari atom stabil dan merusak DNA. Proses inilah yang berpotensi menimbulkan kanker.
 
Dengan kata lain, radiasi HP berbeda jauh dari radiasi medis atau nuklir yang dikenal berbahaya. Intensitas radiasi ponsel terlalu rendah untuk menimbulkan efek panas ekstrem, luka bakar, apalagi kerusakan genetik.
 
Meski demikian, sejumlah penelitian pernah mencoba mengaitkan penggunaan ponsel dengan risiko kanker, khususnya kanker otak. Hasilnya masih belum konsisten.
 
Beberapa studi menemukan adanya kemungkinan hubungan, tetapi bukti ilmiahnya dianggap tidak cukup kuat. Bahkan, data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan tren kasus kanker otak justru menurun sejak 1990, meski penggunaan smartphone meningkat pesat.
 
Ahli epidemiologi dari Universitas Boston, Elizabeth Hatch, menegaskan bahwa jika benar ponsel menyebabkan tumor otak, seharusnya angka kasus meningkat seiring ledakan penggunaan smartphone dalam dua dekade terakhir. Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
 
Menyimpan ponsel di saku celana memang praktis, terutama bagi mereka yang sering berpindah aktivitas. Namun, sebagian orang tetap merasa khawatir dengan paparan radiasi jangka panjang.
 
Para pakar menekankan, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa kebiasaan tersebut berbahaya. Radiasi ponsel tidak bersifat karsinogenik, sehingga tidak bisa disamakan dengan paparan sinar-X atau bahan radioaktif.
 
Meski begitu, pengguna tetap disarankan bijak. Misalnya, tidak menempelkan ponsel terlalu lama di tubuh saat tidak digunakan, atau memanfaatkan tas kecil sebagai alternatif penyimpanan.
 
Kekhawatiran bahwa menyimpan HP di saku celana bisa memicu kanker masih sebatas dugaan tanpa dasar ilmiah yang kuat. Radiasi ponsel tergolong rendah dan non-ionisasi, sehingga tidak memiliki sifat merusak DNA.
 
Dengan demikian, hingga saat ini menaruh ponsel di saku celana tidak terbukti berbahaya secara medis. Namun, sikap bijak dalam penggunaan tetap penting, baik untuk kenyamanan maupun kesehatan jangka panjang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan