Peluncuran ini dilakukan secara langsung di OutSystems 2025 ONE Conference, acara tahunan perusahaan yang mempertemukan ribuan pemimpin TI, pengembang, dan mitra dari seluruh dunia.
Ketersediaan umum Agent Workbench hadir pada momen krusial, mengingat 93% organisasi memprioritaskan pengembangan agen AI namun menghadapi tantangan tata kelola, keamanan, integrasi, dan skalabilitas dalam membangun, menerapkan, dan mengorkestrasikan agen-agen ini.
Menurut CEO OutSystems, Woodson Martin, Agent Workbench dirancang untuk menjalankan keseluruhan agentic enterprise suatu organisasi, menyatukan data, alur kerja, pengalaman, dan agen cerdas dalam satu platform terpadu.
"AI agentik adalah salah satu pendorong terkuat untuk inovasi dan transformasi perusahaan yang memberdayakan organisasi untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi operasional, dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang luar biasa," ujar Martin.
Beberapa perusahaan terkemuka telah berpartisipasi dalam Program Akses Awal Agent Workbench dan melaporkan peningkatan signifikan. Axos Bank, misalnya, mengoptimalkan alur kerja internal dengan mengotomatisasi tugas manual kompleks, seperti analisis log error dan entri data dokumen, sehingga mengurangi beban karyawan.
Thermo Fisher Scientific berhasil mentransformasi operasi klien dengan agen eskalasi pelanggan yang cerdas, mempercepat penyelesaian masalah dan mengurangi tugas manual pada tim dukungan.
The Arch Company, pemilik properti usaha kecil terbesar di Inggris, mengotomatisasi operasi digitalnya dari proses berbasis spreadsheet menjadi platform terpusat yang lebih lincah, menggunakan agen klasifikasi konten untuk mengarahkan pertanyaan layanan pelanggan.
TeamWork, grup konsultan teknologi internasional, mengembangkan alat dengan Agent Workbench yang memberikan tim dukungan akses cepat ke informasi tiket dan panduan real-time, serta mengotomatisasi penyelesaian tiket rutin bernilai rendah.
Grihum Housing Finance di India mengoptimalkan proses underwriting pinjaman dengan agen spesialis yang menganalisis laporan evaluasi properti, meningkatkan akurasi dan ketangkasan operasional.
Versi umum Agent Workbench kini hadir dengan fitur-fitur yang ditingkatkan, termasuk lokapasar untuk agen dan dukungan Model Context Protocol (MCP) yang mempercepat otomatisasi dengan memberikan agen akses langsung ke sistem perusahaan, berbagai alat eksternal, dan layanan.
Solusi ini kompatibel dengan LLM terbaru seperti Gemini, Cohere, Mistral, Databricks, AI2, dan WatsonX dari IBM, serta mendukung model khusus yang dibangun di VertexAI dan model open-source di HuggingFace.
Hélio Pimenta, Associate Partner, KPMG Low-Code CoE, menambahkan, Agent Workbench menghadirkan speed-to-value bisnis sekaligus pedoman tata kelola yang telah menjadi standar dalam pengembangan OutSystems.
"Solusi ini memungkinkan tim untuk merancang, mengorkestrasi, dan menerapkan agen AI yang dapat beroperasi secara otonom sambil tetap menjaga kendali melalui kebijakan, kemampuan audit, dan kepatuhan di sepanjang siklusnya."
OutSystems, yang didirikan pada tahun 2001, memiliki jaringan lebih dari 60 juta pengguna akhir, lebih dari 500 mitra, serta pelanggan aktif di 75+ negara dan lebih dari 20 industri. Platform low-code bertenaga AI ini memungkinkan inovasi hingga 10x lebih cepat, dengan jaminan keamanan, skalabilitas, dan tata kelola yang terintegrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id