Foto: BRIN
Foto: BRIN

BRIN Kembangkan Radar Berbasis SDR untuk Berbagai Bidang Strategis

Mohamad Mamduh • 07 Maret 2025 22:33
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan Software Defined Radar (SDR) sebagai salah satu teknologi radar masa depan. Radar berbasis SDR menawarkan konfigurasi ulang secara dinamis melalui perangkat lunak.
 
“Berbeda dengan radar konvensional yang memiliki parameter tetap, SDR memungkinkan pengaturan fleksibel terhadap berbagai parameter utama, seperti frekuensi operasi, bandwidth, Pulse Repetition Frequency (PRF), serta bentuk gelombang,” kata Peneliti Ahli Muda, Pusat Riset Telekomunikasi (PRT) BRIN, Budiman Putra Asma'ur Rohman, dalam keterangannya.
 
Menurutnya, kemampuan SDR dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. “Dengan kemampuan ini, radar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan spesifik dalam berbagai kondisi operasional,” kata Budiman.

Dirinya menyebut, pengembangan SDR yang dilakukan saat ini mencakup berbagai bidang strategis, yaitu deteksi tanda vital, radar penembus dinding (through-wall radar), dan radar penembus tanah (Ground-Penetrating Radar/GPR).
 
Budiman merinci, pada deteksi tanda vital, SDR dapat digunakan untuk pemantauan tanda vital manusia tanpa kontak langsung. Hal ini digunakan seperti saat mendeteksi denyut jantung atau pernapasan melalui pemantauan jarak jauh.
 
Sementara, untuk radar penembus dinding, teknologi ini sangat berguna dalam operasi militer dan kepolisian untuk mendeteksi keberadaan orang atau objek di balik dinding. Selain itu, dalam skenario kebencanaan, radar ini dapat membantu tim penyelamat menemukan korban yang terperangkap di dalam reruntuhan bangunan.
 
Sedangkan untuk radar penembus tanah, SDR memungkinkan eksplorasi bawah tanah dengan mendeteksi struktur yang terkubur, seperti pipa, kabel, atau bahkan artefak arkeologi. “Teknologi ini juga dapat dimanfaatkan dalam pencarian korban longsor atau pergerakan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana,” tambah Budiman.
 
Lebih lanjut Budiman menjelaskan, saat ini, pengembangan SDR mencakup radar narrow bandwidth dan ultra-wide bandwidth. Kedua jenis radar ini memiliki keunggulan masing-masing.
 
Radar narrow bandwidth lebih banyak diaplikasikan untuk mendeteksi objek bergerak. Sedangkan radar ultra-wide bandwidth mampu mendeteksi objek dengan resolusi tinggi dan melakukan penetrasi terhadap penghalang yang menutupi objek.
 
Budi mengatakan, radar konvensional telah menjadi teknologi andalan dalam berbagai sektor, mulai dari pertahanan hingga pemantauan lingkungan. Namun, keterbatasan sistem radar konvensional dalam hal fleksibilitas dan adaptabilitas mendorong pengembangan inovasi baru. 
 
Pengembangan radar berbasis perangkat lunak ini menandai era baru dalam teknologi radar, membuka kemungkinan lebih luas untuk keamanan, mitigasi bencana, hingga eksplorasi lingkungan dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.
 
“Dengan fleksibilitas dan efisiensi tinggi, SDR menjadi solusi inovatif yang dapat disesuaikan dengan berbagai skenario operasional. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, SDR berpotensi menjadi standar baru dalam sistem radar adaptif dan modern,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan