Pada laporan yang baru saja dirilis, badan penyiaran publik Norwegia NRK mengklaim menemukan bukti bahwa smartphone Nokia tertentu telah mentransmisikan informasi pengguna tanpa melalui proses enkripsi ke Tiongkok.
Data dari perangkat tersebut dilaporkan seperti lokasi GPS, nomor serial perangkat, dan bahkan nomor ponsel pengguna dikirimkan kembali ke server Tiongkok. Server tersebut menggunakan domain vnet.cn.
Server ini dikelola operator milik pemerintah Tiongkok, China Telecom. Sehingga setiap kalo unit Nokia 7 Plus diaktifkan, data akan segera dikirimkan ke server tersebut. Proses yang sama juga akan terjadi saat kunci perangkat dibuka atau layar perangkat diaktifkan.
Beruntungnya untuk konsumen, permasalahan ini hanya dialami oleh sejumlah kecil unit Nokia 7 Plus. Perangkat ini awalnya ditujukan untuk pasar Tiongkok, dan kemudian dibeli oleh konsumen Eropa.
Informasi yang beredar menyebut bahwa HMD Global telah menghapus file bermasalah tersebut dari perangkat. HMD Global juga tengah melakukan investigasi, bekerja sama dengan badan pengawas data Finlandia.
Sementara itu, smartphone unggulan terbaru Nokia 9 PureView mendapatkan protes dari sejumlah konsumen, sebab dinilai memicu fobia pada sebagian besar. Desain kamera pada Nokia 9 PureView disebut sebagai masalah bagi orang-orang yang menderita trypophobia.
Sebagai informasi, trypophobia merupakan rasa takut akan lubang-lubang kecil berpola.
Beberapa warganet mengungkap kekhawatirannya di Twitter. Meskipun demikian, ada banyak juga orang yang kagum dengan apa yang Nokia lakukan.
Nokia 9 PureView resmi meluncur pada Mobile World Congress 2019, dengan dukungan Qualcomm Snapdragon 845, RAM 6GB, dan memori 128GB, serta layar berukuran 5,99 inci dengan resolusi 2K.
Sementara pada bagian belakang, Anda akan menemukan lima lensa kamera. Selain itu, lima kamera itu juga dilengkapi dengan flash LED dan sensor kedalaman. Nokia menyebutkan, hasil foto dari Nokia 9 PureView akan memiliki resolusi antara 60MP dan 240MP, tergantung pada foto yang diambil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News