Dia lalu memutuskan untuk melakukan operasi masektomi di tahun 2013. Operasi ini berhasil mengurangi risiko kanker Jolie menjadi 5 persen.
Sekarang, tes genetika seperti ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan dengan harga yang lebih murah, sehingga para pelaku industri kesehatan dapat menawarkan pengobatan yang lebih efektif pada pasien mereka.
Seperti yang disebutkan oleh BBC, dengan menggabungkan teknologi baru, teknologi komputasi, dan kecerdasan teknologi (AI), para perusahaan kimia kini dapat membuat obat-obatan dengan kualitas yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih cepat.
Salah satu orang yang telah mendapatkan keuntungan dari perkembangan teknologi ini adalah Eric Dishman, Founder dari Laboratorium Riset dan Inovasi Kesehatan pertama milik Intel, dan salah satu pendiri dari grup kesehatan digital Intel yang dibuat di tahun 2005.
Ketika Dishman berumur 19 tahun, dia didiagnosa mengidap penyakit kanker ginjal. Selama 23 tahun, dia harus menjalani pengobatan yang masih bersifat trial-and-error alias coba-coba. Saat dia hampir menjalani dialisis, sebuah perusahaan teknologi menawarkan untuk menyusun struktur genomnya.
Hal ini membantu para dokter untuk mengetahui gen yang menyebabkan kanker sehingga memudahkan mereka untuk mencari obat yang paling efektif untuk melawan kanker ini.
Di umurnya yang ke-47, Dishman akhirnya dinyatakan bebas kanker. Dia bertekad untuk membuat pengobatan yang dia dapatkan dapat diakses oleh banyak orang.
"Para dokter saya sebelumnya belum pernah menyusun struktur genom. Dan ternyata, 92 persen obat yang saya konsumsi untuk melawan kanker tidak akan efektif, dan para dokter saya tidak tahu akan hal ini," kata Dishman.
Untuk melakukan analisa dari struktur genom milik Dishman, dokter-dokternya membutuhkan waktu selama 3 bulan. Mereka membutuhkan waktu ekstra selama 4 bulan untuk membandingkan rangkaian genom Dishman dengan seluruh pasien yang mengidap penyakit serupa di AS.

Dishman ingin mempercepat proses ini, karena itulah, dia mengembangkan Collaborative Cancer Cloud (CCC) sebuah inisiatif yang diluncurkan di tahun lalu oleh Intel dan Oregon Health and Science University.
CCC memungkinkan rumah sakit dan institusi penelitian untuk saling berbagi data stuktur genom pasien, gambar dan data pasien dengan aman. Hal ini pada akhirnya, mungkin dapat menyelamatkan para pasien.
"Inilah cara lain untuk menggunakan cloud," kata Dishman. "Jika Anda perhatikan, pusat kanker biasanya mengumpulkan data mereka dan membuat sebuah cloud kecil yang mana orang-orang dapat mencari data untuk riset. Hal ini memang sesuatu yang hebat. Hanya saja, data yang dapat dilihat di sini hanyalah 4 persen keseluruhan data yang dapat dilihat."
Tujuan dari CCC adalah membuat sisa 96 persen data lainnya dapat diakses. Sehingga, rumah sakit dan pusat riset dapat saling berbagi informasi dengan efektif. Dengan begitu, diharapkan, mereka akan dapat menemukan pengobatan yang tepat untuk para pasien kanker, yang didasarkan pada bagaimana reaksi pasien lain yang memiliki pola genom yang mirip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News