"Joint venture ini akan berfokus pada riset, pengembangan, desain, manufaktur, dan penjualan dari Client Computing Devices (CCS) di pasar global," ujar President Asia Pasifik, Ken Wong, saat ditemui di Shangri La, Jakarta, Jumat, 17 November 2017.
Penggabungan perusahaan tersebut disebut Wong ditujukan untuk membantu Fujitsu dalam mendorong skala dan daya saing, serta pertumbuhan pada bisnis PC keduanya, baik di Jepang maupun seluruh dunia.
Namun, penggabungan tersebut tidak akan berdampak signifikan yang dapat dirasakan oleh konsumen. Sebab, produk masih akan didistribusikan dan dipasarkan dengan mengusung nama Fujitsu, serta tanpa perubahan di segi manajemen senior dan CEO yang masih diemban oleh orang yang sama.
Transaksi ketiga perusahaan ini, lanjut Ken, akan selesai kuartal pertama 2018. Kesepakatan agregat yang diterima Fujitsu adalah JPY 28 miliar yang mencakup JPY 25,5 miliar dari Lenovo dan JPY 2,5 miliar dari DBJ.
Sementara itu, keputusan untuk bergabung dengan Fujitsu diakui Ken, didorong oleh keunggulan yang dimiliki Fujitsu terkait layanan yang baik dan nama besar.
Melalui kesepakatan tersebut, Lenovo mencoba menghadirkan bantuan untuk mendorong skalabilitas Fujitsu, yang disebut sebagai tantangan dalam pengembangan bisnis perusahaan asal Jepang tersebut.
"Joint Venture ini akan memanfaatkan kemampuan Fujitsu dalam penjualan global, dukungan pelanggan, litbang, manufaktur dan integrasi sistem yang sangat otomatis serta efisien, untuk memenuhi permintaan pelanggan," pungkas Ken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
