Sayangnya, hape ini dianggap masih terlalu canggih. Meskipun dirasa bisa menawarkan pengalaman yang berbeda untuk aplikasi didukung layar lebih lega tapi performa disebut menjadi tantangan yang belum diselesaikan oleh Huawei.
Dikutip dari situs WCCF Tech, informasi yang beredar menyebut bahwa desain hape tiga layar lipat Huawei terlalu advanced alias canggih. Di sisi lain aspek hardware masih kesulitan mengikutinya terutama di apek sistem pendingin.
Hape tiga layar lipat Huawei disebut menjanjikan desain yang super tipis demi menjanjikan desain yang tidak tebal saat dilipat. Hal ini akan berdampak semakin sedikitnya ruang yang dimiliki untuk sistem pendingin di dalamnya. Jadi mustahil untuk memiliki sistem pendingin yang mumpuni.
Informasi menyebut Huawei sendiri ingin membekali hape tiga layar lipat ini dengan chipset performa tertinggi di serinya yaitu Kirin 9000 Series. Pada seri Kirin 9010 yang disebut sebagai kompetitor Snapdragon 8 gen 3 dan Apple A17 Pr, kabarnya kemampuan efisiensi dayanya masih kurang sempurna.
Makanya, jika Kirin 9000 Series dipaksakan tertanam di hape tiga layar lipat Huawei dipastikan efek overheat akan muncul dan ini bukan hal yang baik. Huawei tampaknya masih harus membenahi kekurangan yang ada pada chipset tersebut untuk siap dipasang pada hape layar lipat terbarunya.
Jika sudah maka pekerjaan rumah lain yang harus diselesaikan Huawei adalah dari aspek software atau sistem operasi. Huawei menggunakan sistem operasi Harmony OS yang berbasis Android Open Source.
Google sendiri selama ini hanya menghadirkan Android untuk hape layar lipat yang iasa dijumpai. Huawei dipastikan harus melakukan modifikasi apabila ingin menjadi yang pertama menghadirkan hape tiga layar lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News