Kebijakan tersebut kabarnya baru diuji coba di Selandia Baru dan Filipina. Hal ini merupakan bagian dari program ‘Not a Bot’, jadi ke depannya hanya pengguna asli dan organik yang akan meramaikan interaksi di X, bukan akun palsu atau terprogram alias Bot.
“Akun baru dan unverified harus berlangganan tahunan senilai USD1 untuk bisa mengunggah posting dan berintegrasi pada postingan lain. Pada pengujian ini, pengguna lama tidak akan terpengaruh,” tulis akun resmi X @Support.
BACA JUGA: Twitter Resmi Ganti Nama dan Logo Burung Biru di HP jadi X
Menurut penelusuran Medcom.id nilai USD1 sama dengan sekitar Rp15.737. Harganya memang masih tergolong murah apabila suatu hari kebijakan ini juga diterapkan untuk pengguna di Indonesia.
“Pengujian ini dilakukan untuk meningkatkan usaha yang sudah sukses berjalan untuk mengurangi spam, manipulasi pada platform kami, sambil tetap mempertahankan akses ke layanan kami dengan biaya yang sangat terjangkau,” tulis pihak X.
X menyatakan bahwa kebijakan ini sama sekali tidak ditujukan untuk profit atau mencari keuntungan. Meskipun begitu harga langganan yang sangat murah tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk akun yang bisa diprogram alias bot.
Pengguna X yang berbayar akan bisa mengakses fitur umur seperti membuat Tweet, Retweet, Bookmarks, dan Likes. Mereka tetap bisa mengambil opsi untuk tidak berlangganan tapi hanya bisa membaca unggahan saja, tidak bisa berinteraksi atau posting.
BACA JUGA: Threads dan Twitter Serupa tapi Tak Sama, Apa Saja Bedanya?
Di sebuah kesempatan Elon Musk mengklaim bahwa kebijakan berbayar atau berlangganan berhasil menekan akun palsu atau bot di media sosial miliknya. Makanya tidak dia mencari peluang untuk menerapkan kebijakan serupa di sejumlah fitur X.
Tidak cuma itu, Musk juga berencana menyediakan akses ke pengguna dengan kartu kredit. Hal ini memungkinkan platform X bisa terhubung dengan layanan finansial atau perbankan untuk fitur-fitur lain ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News