Hal ini membuat operator telekomunikasi harus segera mengoptimalkan jaringannya untuk bersiap menerima trafik data yang sangat ramai. Misalnya, Smartfren yang menyatakan sudah memastikan kinerja jaringan 4G mereka optimal sejak jelas PSBB total.
Optimasi jaringan ini dilakukan dengan menyesuaikan kapasitas network di area yang low traffic kemudian meny=gatur kembali rute traffic data ke area-area yang memerlukan kapasitas lebih tinggi sesuai kebutuhan.
"Smartfren sudah siap dan terus mengoptimalkan network agar kinerjanya dapat mendukung skema PSBB dari pemerintah. Network Smartfren sudah 100 persen 4G, selalu dipantau secara intensif selama 24 jam dan dikelola secara dinamis, jadi menyesuaikan pergerakan kepadatan traffic," tutur VP Technology Relations & Special Project Smartfren , Munir Syahda Prabowo.
"Selain itu kami terus melakukan proses optimasi network, untuk menjamin pelanggan bisa mendapatkan kualitas maksimal ketika work from home (WFH) atau school from home (SFH) menggunakan aplikasi video conference," tambah Munir.
Smartfren menyediakan layanan call center untuk pelanggan dan tetap membuka Galeri Smartfren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di sisi produk Smartfren sudah menyediakan paket data seperti Smartfren Unlimited dengan Booter Unlimited dan Kuota Nonstop.
Pada masa PSBB total pertama kali diterapkan di periode Maret-Mei 2020, Smartfren mencatat ada kenaikan trafik layanan sebesar 10 persen di seluruh wilayah operasional. Penyebabnya adalah meningkatnya aktivitas online masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News