Industri teknologi, termasuk di Indonesia, dinilai masih membutuhkan lebih banyak pengembang perempuan.
Industri teknologi, termasuk di Indonesia, dinilai masih membutuhkan lebih banyak pengembang perempuan.

Industri Teknologi Butuh Lebih Banyak Pengembang Perempuan

Lufthi Anggraeni • 11 Maret 2023 15:42
Jakarta: Stigma bahwa industri teknologi merupakan industrinya laki-laki telah melekat sejak lama. Betapa tidak? Sejak beberapa dekade lalu, industri teknologi lebih banyak mengedepankan tokoh laki-laki sebagai tokoh panutan.
 
Sejumlah pihak saat ini tengah berupaya mendobrak stigma tersebut dengan membuka peluang lebih besar bagi perempuan untuk turut berkecimpung di industri teknologi, terutama di ranah developer atau pengembang.
 
Dalam bincang-bincang bertajuk Creating Future-Ready Women for The Web 3.0 Era yang diselenggarakan oleh Meta Indonesia, tiga petinggi perempuan di perusahaan teknologi, yaitu GovTech Edu, GoTo, dan Hacktiv8 Indonesia sepakat bahwa industri teknologi, terutama di Indonesia, membutuhkan lebih banyak talenta perempuan, terutama sebagai engineer atau teknisi.

Hal ini juga didukung oleh temuan Meta Indonesia terkait pendaftar pada program Meta Immersif Learning Academy masih didominasi oleh laki-laki. Meta mengaku kesulitan untuk mencari pendaftar perempuan atau perempuan yang ingin menjadi pengembang atau developer.
 
Padahal, menurut salah satu tokoh yang menghadiri acara bincang-bincang itu, President Hactiv8 Indonesia Juventia Vicky, pengembang perempuan memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengembang laki-laki, yang menjadikan pengembang perempuan juga dibutuhkan di industri teknologi.
 
Vicky menyebut bahwa soal kemampuan atau hard skill, pengembang laki-laki dan pengembang perempuan memiliki kemampuan yang setara, bahkan sama. Kendati demikian, Vicky menilai skill merupakan hal yang bisa dipelajari, dan yang menjadi pembeda adalah minat.
 
Hingga saat ini, minat terhadap industri teknologi, lanjut Vicky, masih didominasi oleh laki-laki. Namun, Vicky menilai pengembang perempuan memiliki keunikan dalam hal mindset atau pemikiran. Pengembang laki-laki, lanjut Vicky, cenderung memiliki pemikiran logis serupa.
 
Namun, Vicky menyebut bahwa pengembang perempuan memiliki pola pikir yang lebih abstrak dan sudut pandangnya lebih luas, mengingat perempuan kerap melibatkan aspek empati dan emosional dalam pertimbangan mereka, dalam besaran yang lebih besar jika dibandingkan dengan pengembang laki-laki.
 
Hal ini dinilai mampu memperkaya produk yang dihasilkan oleh pengembang. Sementara itu, industri teknologi, terutama sebagai pengembang, sebut Vicky, menawarkan ruang tumbuh lebih luas dibandingkan industri lain, menjadikannya sebagai industri dinilai patut menjadi pilihan untuk dirambah.
 
Sebab, perkembangan menjadi salah satu hal yang terus terjadi di industri teknologi. Dengan demikian, pihak yang berkecimpung di ranah ini juga terus dituntut untuk terus berkembang dan bertumbuh agar dapat tetap relevan dan menghadirkan produk serta layanan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan