MediaTek turut mendukung perkembangan AI ini dengan menghadirkan teknologi tersebut, termasuk pada Helio A22 dan P22. Pada chipset karyanya, MediaTek menghadirkan fitur Edge AI, memungkinkan proses komputasi menyuguhkan hasil secara lebih cepat.
"Kami menggunakan pendekatan AI berbeda. Edge AI menggunakan algoritma komputasi pemprosesan di dalam chipset, di perangkat. Jadi hasil bisa diperoleh hampir dengan segera dan pengguna tidak perlu menunggu," ujar Senior Manager Corporate Sales & Business Development Asia & Afrika MediaTek Sui Yen Pang.
Peng juga menyebut setiap produsen memiliki algoritma AI berbeda, yang menjadi rahasia dari masing-masing perusahaan.
Meskipun demikian, produk akhir dari algoritma tersebut umumnya, sama seperti untuk deteksi wajah pada menu kamera, yang juga difungsikan sebagai fitur keamanan Face ID.
Dilakukan secara lokal pada chipset menjadikan proses tidak hanya lebih cepat, juga mengurangi ketergantungan pada jaringan internet sehingga dapat dilakukan saat perangkat dalam kondisi offline.
Hal ini turut mengurangi risiko keamanan dan privasi akibat tidak perlu terkoneksi ke cloud untuk dapat menyelesaikan proses.
Kemampuan AI tersebut turut disebut sesuai dengan fokus MediaTek pada konsumsi daya dan multimedia, sebab memungkinkan chipset menggunakan daya baterai dengan lebih efisien.
Selain itu, AI pada chipset diklaim MediaTek memungkinkan kamera smartphone pengguna menghasilkan foto berefek bokeh baik, meski hanya mengusung kamera tunggal.
MediaTek juga menyebut fokus pada konsumsi daya yang juga didukung oleh kehadiran fitur Co-Pilot. Fitur ini bertugas untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan pengguna perangkat ditangani oleh core yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News