Ilustrasi
Ilustrasi

Lebih dari 3 Juta Ancaman Daring Terdeteksi di Indonesia Q1 2025

Mohamad Mamduh • 05 Mei 2025 13:23
Jakarta: Lanskap digital Indonesia terus menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya ancaman siber. Kaspersky, perusahaan keamanan siber global, baru-baru ini melaporkan bahwa lebih dari 3 juta upaya ancaman daring terdeteksi di Indonesia selama kuartal pertama (Q1) tahun 2025.
 
Data ini diperoleh dari telemetri terbaru Kaspersky dan ikhtisar ancaman triwulanan yang didasarkan pada pemrosesan serta pengumpulan data dari pengguna sukarela yang menggunakan Kaspersky Security Network (KSN).
 
Menurut laporan tersebut, sebanyak 3.269.174 ancaman siber yang berasal dari internet terdeteksi pada komputer partisipan KSN di Indonesia pada periode Januari-Maret 2025. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 44,25% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 (5.863.955 deteksi), ancaman siber tetap menjadi perhatian utama.

Secara umum, 15,5% pengguna terdampak oleh ancaman daring selama Q1 2025. Data ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-95 secara global dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
 
Serangan melalui peramban (browser) masih menjadi metode utama penyebaran program berbahaya. Pelaku kejahatan siber sering menggunakan metode seperti drive-by download (mengeksploitasi kerentanan pada peramban dan plugin-nya) dan rekayasa sosial untuk menembus sistem. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia harus tetap waspada dan berhati-hati saat menjelajahi dunia maya.
 
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menekankan pentingnya bagi organisasi untuk berinvestasi dalam solusi keamanan siber yang kuat. "Akan ada kebutuhan yang semakin meningkat untuk melindungi sistem yang inovatif maupun yang lama sembari menavigasi lanskap ketegangan geopolitik, sanksi, dan hambatan perdagangan," ujarnya.
 
Ia juga menambahkan bahwa organisasi harus beradaptasi dengan memanfaatkan deteksi anomali yang digerakkan oleh AI dan mendiversifikasi penyedia untuk mengurangi risiko. Selain itu, ia menekankan pentingnya budaya tanggung jawab di antara personel, karena kewaspadaan manusia tetap menjadi landasan keamanan utama.
 
Kaspersky juga memberikan beberapa tips bagi organisasi di Indonesia untuk melindungi bisnis mereka dari ancaman siber. Tips tersebut meliputi pembaruan perangkat lunak secara berkala, pencadangan data, pemantauan akses dan aktivitas jaringan, serta memberikan edukasi dan pelatihan keamanan siber kepada karyawan. Kaspersky juga merekomendasikan penggunaan solusi keamanan kompleks seperti NEXT XDR yang menggabungkan perlindungan titik akhir dan fitur respons insiden otomatis.
 
Dengan ancaman siber yang terus berkembang, penting bagi perusahaan dan individu di Indonesia untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam melindungi diri mereka sendiri dan data mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan