Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan akses tersebut, ada dampak buruk langsung yang patut diwaspadai jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan.
Baca juga: 20 HP dengan Kamera Terbaik Versi DxOMark
|
Salah satu dampak paling nyata adalah overstimulasi otak. Saat kita baru bangun, otak masih dalam kondisi transisi dari tidur ke sadar.
Membuka HP secara instan akan membanjiri otak dengan informasi visual dan kognitif yang intens, mulai dari cahaya biru layar hingga rentetan notifikasi. Hal ini dapat menyebabkan otak "kaget" dan bekerja terlalu keras sebelum waktunya, menghambat proses bangun yang seharusnya lebih bertahap dan tenang.
Selain itu, kebiasaan ini dapat memicu peningkatan stres dan kecemasan. Begitu melihat notifikasi pekerjaan, berita buruk, atau perbandingan hidup di media sosial, otak akan langsung mengaktifkan respons stres.
Hormon kortisol bisa melonjak, membuat kita merasa cemas, tertekan, atau bahkan frustrasi sejak pagi. Ini tentu bukan cara ideal untuk memulai hari, karena akan mempengaruhi suasana hati dan produktivitas sepanjang hari.
Dampak buruk lainnya adalah gangguan pada ritme sirkadian dan kualitas tidur. Paparan cahaya biru dari layar HP di pagi hari dapat membingungkan otak dan mengganggu produksi melatonin, hormon yang berperan dalam siklus tidur-bangun.
Meskipun di pagi hari, paparan cahaya yang tidak natural ini dapat mempersulit tubuh untuk sepenuhnya "terbangun" dan beradaptasi dengan cahaya alami, yang pada akhirnya bisa memengaruhi kualitas tidur di malam hari berikutnya.
Secara fisik, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan ketegangan mata dan leher. Posisi membungkuk saat melihat HP di tempat tidur, ditambah dengan fokus mata pada layar yang terang, bisa memicu sakit kepala, mata kering, dan nyeri pada area leher dan bahu. Dalam jangka panjang, masalah postur ini bisa berlanjut dan menimbulkan masalah muskuloskeletal yang lebih serius.
Aspek lain yang sering terlewatkan adalah hilangnya waktu untuk refleksi diri dan perencanaan. Momen-momen setelah bangun tidur seharusnya menjadi waktu untuk berpikir jernih, merencanakan hari, atau sekadar menikmati ketenangan.
Namun, dengan langsung membuka HP, kita kehilangan kesempatan berharga ini. Pikiran kita langsung disesaki oleh informasi dari luar, tanpa memberi ruang bagi diri sendiri untuk memproses dan mempersiapkan mental.
Kebiasaan ini juga dapat mengurangi produktivitas dan fokus. Meskipun niatnya ingin segera "up to date", kenyataannya otak yang sudah kelelahan di awal hari akan lebih sulit fokus pada tugas-tugas penting. Kita bisa terjebak dalam lingkaran tanpa akhir dari scrolling media sosial atau mengecek email yang sebenarnya tidak mendesak, sehingga waktu berharga di pagi hari
terbuang sia-sia.
Adiksi terhadap teknologi
Lebih jauh lagi, membuka HP langsung setelah bangun tidur dapat memperburuk adiksi terhadap teknologi. Semakin sering kita melakukannya, semakin kuat koneksi neurologis yang terbentuk antara bangun tidur dan kebutuhan akan HP. Ini bisa menjadi siklus yang sulit diputus, membuat kita semakin bergantung pada perangkat digital untuk memulai hari.Penting untuk disadari bahwa pagi hari adalah fondasi untuk sisa hari kita. Memulainya dengan ketenangan, kesadaran, dan fokus pada diri sendiri dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. Sebaliknya, memulai hari dengan paparan langsung terhadap hiruk pikuk digital hanya akan menimbulkan kekacauan.
Untuk menjaga kesehatan mental dan memulai hari dengan lebih seimbang, sebaiknya hindari langsung mengecek ponsel setelah bangun tidur. Luangkan waktu 30 hingga 60 menit untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti minum air putih, meditasi, membaca, olahraga ringan, atau menikmati sarapan tanpa gangguan layar. Kebiasaan sederhana ini bisa menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan fokus dan kesejahteraan sepanjang hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News