Ilustrasi: Google Cloud
Ilustrasi: Google Cloud

Inovasi Keamanan Digital dengan AI dan Google Unified Security

Mohamad Mamduh • 12 April 2025 09:19
Jakarta: Dalam acara Next' 25, Google Cloud menghadirkan terobosan baru di bidang keamanan siber. Google Unified Security, sebuah solusi keamanan konvergen yang mengintegrasikan intelijen ancaman, operasi keamanan, keamanan awan, dan penjelajahan perusahaan yang aman, dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) canggih. 
 
Perkembangan pesat infrastruktur digital modern meningkatkan risiko serangan siber, sehingga tim keamanan dihadapkan pada tantangan untuk mengelola data yang tersebar dan sistem yang terfragmentasi. Google Unified Security berupaya menjembatani kesenjangan tersebut melalui sebuah platform yang menyatukan data keamanan secara menyeluruh, mulai dari jaringan, endpoint, layanan awan, hingga aplikasi.
 
Solusi ini menggabungkan data yang dapat dicari secara skalabel dengan intelijen ancaman terkini dari Google, sehingga memungkinkan deteksi dan prioritisasi ancaman secara otomatis. Dengan demikian, organisasi dapat lebih proaktif dalam merespon insiden dan mengurangi dampak serangan siber sebelum menyebabkan kerugian yang signifikan.

Inti dari inovasi terbaru ini terletak pada integrasi AI yang disebut Gemini Agentic AI. Sistem ini dirancang untuk bekerja berdampingan dengan analis manusia dengan cara mengotomatisasi tugas-tugas rutin seperti triase peringatan (alert triage) dan analisis malware. Di Google Security Operations, misalnya, agen triase peringatan secara dinamis menyelidiki setiap notifikasi dengan mengumpulkan informasi relevan dan memberikan keputusan berdasarkan konteks serangan.
 
Sedangkan di Google Threat Intelligence, agen analisis malware mampu mengevaluasi kode-kode yang diduga berbahaya, termasuk melakukan deobfuscation secara otomatis. Keunggulan ini diharapkan dapat mengurangi beban kerja tim keamanan, sehingga mereka dapat fokus pada permasalahan kompleks dan strategi pertahanan jangka panjang.
 
Selain AI, Google mengekspansi portofolio produk keamanannya dengan beberapa pembaruan penting. Di bagian Google Security Operations, tersedia fitur manajemen pipeline data baru yang membantu pelanggan mengelola skala data yang besar, menekan biaya, serta memenuhi berbagai persyaratan kepatuhan.
 
Dukungan dari Bindplane menjadi salah satu keunggulan kunci, karena memungkinkan transformasi dan pemfilteran data agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ditambah lagi, layanan Mandiant Threat Defense kini hadir untuk mendeteksi dan merespon ancaman secara aktif, dengan melibatkan para ahli dari Mandiant yang bekerja sama dengan tim keamanan pelanggan melalui playbook SKOR (SOAR) untuk menangani insiden secara terukur.
 
Dengan meningkatnya adopsi teknologi AI, Security Command Center Google Cloud juga mendapatkan pembaruan signifikan. Fitur AI Protection kini hadir untuk mengelola risiko yang terkait dengan siklus hidup AI, mulai dari penemuan inventaris, pengamanan model serta data, hingga deteksi dan tanggapan terhadap ancaman.
 
Selain AI Protection, muncul pula kemampuan Data Security Posture Management (DSPM) yang memungkinkan identifikasi dan klasifikasi data sensitif, serta penerapan kontrol keamanan dan kepatuhan secara menyeluruh.Sementara itu, alat Compliance Manager menawarkan alur kerja terpadu dalam mendefinisikan, mengkonfigurasi, menegakkan, dan memonitor kebijakan kepatuhan, sehingga memudahkan pelaporan dan audit bagi pelanggan Google Cloud.
 
Pembaruan tidak hanya terjadi pada solusi keamanan untuk data dan sistem perusahaan. Chrome Enterprise menghadirkan perlindungan phishing yang diperkuat dengan data dari Google Safe Browsing untuk melindungi pengguna dari situs dan portal yang menyamar sebagai sumber terpercaya untuk mencuri kredensial.
 
Organisasi kini juga dapat menambahkan branding dan aset korporat mereka sendiri untuk mengidentifikasi percobaan phishing yang muncul pada domain internal. Selain itu, fitur keamanan untuk penjelajahan juga diperluas ke platform Android, termasuk kontrol copy-paste dan penyaringan URL, memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi perangkat mobile yang secara kian penting dalam lingkungan kerja modern.
 
Di ranah konsultasi dan penanganan serangan siber, Mandiant Cybersecurity Consulting juga mengalami peningkatan layanan. Mandiant kini menawarkan produk retainer yang memungkinkan akses on-demand kepada para ahli dengan respon dalam waktu dua jam, sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada pelanggan dalam menangani insiden kritis.
 
Kerja sama strategis dengan Rubrik dan Cohesity semakin mengukuhkan upaya mengurangi downtime dan biaya pemulihan setelah terjadi serangan siber. Lewat pendekatan inilah, Google dan mitra-mitranya menghadirkan solusi yang terintegrasi dari pencegahan hingga pemulihan, memperkuat posisi organisasi dalam menghadapi ancaman yang semakin dinamis.
 
Selain pembaruan produk-produk di atas, Google Cloud juga memperkenalkan berbagai peningkatan untuk layanan Trusted Cloud. Dalam era di mana isu kedaulatan data dan kepatuhan semakin krusial, Google menyediakan portofolio solusi Sovereign Cloud dengan kontrol regional dan kedaulatan yang tersebar di 32 wilayah di 14 negara.
 
Layanan baru untuk Identitas dan Akses juga disempurnakan dengan kebijakan akses terpadu yang akan memberikan kontrol granular lebih konsisten terhadap hak akses. Selain itu, solusi Confidential Computing juga mengalami perkembangan, termasuk peluncuran Confidential GKE Nodes dengan dukungan AMD SEV-SNP, Intel TDX, dan GPU NVIDIA H100, yang memungkinkan pengolahan data secara rahasia tanpa perlu perubahan pada kode aplikasi standar.
 
Segi keamanan jaringan juga diperbaharui melalui berbagai integrasi inovatif. Google Cloud memperkenalkan layanan seperti DNS Armor yang digerakkan oleh Infoblox Threat Defense, menyediakan deteksi ancaman berbasis DNS menggunakan kecerdasan buatan serta machine learning.
 
Layanan Cloud Armor Enterprise kini menawarkan kebijakan hierarkis guna mengontrol dan melindungi proyek baru secara otomatis, sedangkan Cloud NGFW Enterprise dilengkapi dengan kemampuan penyaringan domain level 7 untuk mengendalikan lalu lintas keluar (egress).
 
Dukungan untuk Secure Web Proxy (SWP) juga telah ditingkatkan dengan fitur proteksi data sensitif melalui integrasi dengan Google Sensitive Data Protection dan Symantec DLP, menciptakan lapisan keamanan tambahan dalam pengelolaan data yang mengalir melalui jaringan.
 
Banyaknya pembaruan ini tidak hanya menunjukkan komitmen Google dalam menghadirkan solusi keamanan terintegrasi, melainkan juga menggambarkan visi strategis untuk bertransformasi dari pendekatan yang terfragmentasi menuju sistem pertahanan yang holistik dan proaktif. Menurut beberapa pemimpin di industri, integrasi antara berbagai produk keamanan dan pemberdayaan AI adalah langkah penting untuk menciptakan resilien siber yang lebih efektif.
 
Seorang eksekutif dari Unilever, misalnya, menyatakan bahwa kemitraan dengan Google Cloud merupakan salah satu kerjasama utama yang memberikan nilai tambah melalui keahlian dan inovasi yang berkelanjutan. Demikian pula, para pemimpin dari Accenture dan Deloitte mengapresiasi pendekatan terpadu Google Unified Security yang membantu melampaui respons reaktif tradisional dan mencapai standar baru dalam strategi keamanan siber.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan