DeepSeek merupakan perusahaan teknologi di bidang AI yang merilis model dengan biaya pengembangan lebih terjangkau.
DeepSeek merupakan perusahaan teknologi di bidang AI yang merilis model dengan biaya pengembangan lebih terjangkau.

Apa itu DeepSeek?

Lufthi Anggraeni • 28 Januari 2025 14:03
Jakarta: DeepSeek tengah menjadi nama yang diperbincangkan oleh pelaku industri teknologi, sebab secara cepat menjadi aplikasi versi gratis paling banyak diunduh di Apple App Store, setelah secara resmi dirilis di wilayah Amerika Serikat (AS) pada bulan Januari 2025.
 
Popularitas DeepSeek ini turut disebut sejumlah pihak menunjukan tantangan bagi posisi AS sebagai negara adidaya yang sempat digadang sebagai pemimpin industri kecerdasan buatan (AI) di dunia.
 
Betapa tidak, aplikasi chatbot berbasis AI karya perusahaan asal Tiongkok ini disebut sebagai pesaing untuk Meta AI dan ChatGPT. Sebagai informasi, DeepSeek merupakan perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan di Hangzhou, kota di wilayah tenggara Tiongkok.

DeepSeek telah secara resmi berdiri sejak bulan Juli 2023 lalu, namun menurut Sensor Tower, aplikasi asisten AI popular karyanya baru dirilis di pasar AS pada tanggal 10 Januari 2023. DeepSeek didirikan oleh sejumlah pendiri, salah satunya adalah Liang WenFeng.
 
Laki-laki berusia 40 tahun itu memiliki gelar di bidang pendidikan teknik elektronika dari Zheijang University, dan berdasarkan catatan perusahaan Tiongkok, juga merupakan salah satu pendiri dana lindung nilai kuantitatif High-Flyer.
 
Liang dilaporkan pernah membangun toko chipset Nvidia A100, yang kini dilarang diekspor ke Tiongkok. Pada tahun 2023, Liang mengalihkan fokus perusahaan untuk menciptakan DeepSeek dengan tujuan mengambangkan model AI inovatif.
 
DeepSeek berdiri dengan modal terdaftar hanya sebesar CNY10 juta (Rp22,3 miliar). DeepSeek merilis model awal pada tahun 2024, dan pada bulan November 2024, meluncurkan DeepSeek RI yang dirancang meniru pemikiran manusia dan mendukung aplikasi chatbot seluler.
 
Situs antarmuka DeepSeek mulai dirilis pada bulan Januari 2025 sebagai alternatif OpenAI yang jauh lebih terjangkau. Model DeepSeek R1 diklaim memiliki kinerja setara dengan model terbaru OpenAI saat digunakan untuk tugas seperti matematika, coding, dan penalaran bahasa alami.
 
DeepSeek dioperasikan lulusan baru dari berbagai universitas ternama Tiongkok, seperti Peking University dan Tsinghua University. Sementara itu dibandingkan dengan pesaingnya, DeepSeek menggunakan chipset canggih yang tidak diimpor dari AS.
 
Hal ini menghasilkan aplikasi AI dengan daya komputasi lebih sedikit dan biaya lebih murah, sehingga perubahan ini dinilai berpotensi membuat DeepSeek mengubah industri AI yang telah ada sebelumnya, sekaligus menantang dominasi perusahaan AI dari AS seperti OpenAI.
 
Sebagai informasi, aplikasi seluler DeepSeek telah diunduh sebanyak 1,6 juta kali hingga 25 Januari 2025 lalu. Tidak hanya di wilayah AS, aplikasi ini juga menduduki peringkat nomor satu di Apple App Store Australia, Kanada, Tiongkok, Singapura dan Inggris.
 
Biaya pengembangan lebih murah juga menjadikan DeepSeek sebagai biang keladi dari anjloknya pasar keuangan AS pada tanggal 27 Januari 2025 lalu. DeepSeek disebut bertanggungjawab atas anjloknya harga saham Nasdaq yang didominasi perusahaan teknologi sebesar lebih dari tiga persen, yang juga berdampak pada perusahaan chipset Nvidia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan