Mereka menyebut Lunch Actually merupakan sebuah situs yang berisi para pencari jodoh dengan biodata sungguhan, dan telah berhasil mengemas lebih dari 30 ribu kencan sejak tahun 2004.
"Syarat untuk menjadi klien kami adalah harus lajang dan serius untuk mencari pasangan hidupnya. Kami tidak menerima yang sudah menikah. Seluruh database kami dipenuhi dengan beragam profesi mulai dari manajer, eksekutif, direktur, administrator, pengacara, akuntan, dokter, dan pengusaha. Dan semuanya belum menikah," kata CEO Lunch Actually Violet Lim, 3 Oktober.
Violet Lim tertarik untuk melebarkan sayap hingga Indonesia karena peluang yang besar. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada 200 juta penduduk di Indonesia, dan lebih dari 120 juta masih berstatus lajang. Terhitung, ada sekitar 2 juta profesional berumur 28 tahun ke atas yang juga masih menjomblo. Fenomena ini mempengaruhi profesional di umur produktif mereka yang bekerja di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta.
Di kota-kota yang kehidupan ekonominya sangat dinamis dan hampir berlangsung selama 24 jam tanpa henti, secara tidak langsung telah menciptakan kondisi yang menyulitkan bagi sebagian orang untuk mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan kriterianya. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, terdapat sekitar dua juta pekerja profesional di Indonesia yang masih berstatus lajang di usia dewasa 28 tahun ke atas. Fenomena ini umumnya terjadi untuk para pekerja kantoran yang umumnya beraktifitas di kota-kota besar di Indonesia.
Diluncurkan di Singapura pada April 2004, saat ini Lunch Actually membuka kantor perwakilannya yang kelima di Jakarta. Sebelumnya, biro jodoh yang anggotanya hingga ribuan orang ini sudah membuka cabangnya di Kuala Lumpur pada September 2005, Hong Kong pada bulan April 2008 dan Penang Mei 2012.
Dalam memberikan layanan kepada klien, Lunch Actually memiliki beberapa tahapan sebelum mempertemukan calon pasangan, mulai dari pengenalan secara pribadi terhadap profil klien, wawancara mendalam untuk mengetahui karakter pasangan yang diinginkan, memberikan rekomendasi anggota lain yang sesuai atau mendekati kriteria calon pasangan hidup, mengatur waktu pertemuan di tempat yang telah disepakati hingga pelayanan paska pertemuan.
Mengapa harus makan siang?
"Memanfaatkan momentum makan siang untuk berkenalan dengan calon pasangan hidup merupakan cara terbaik bagi klien dalam menentukan cocok tidaknya dengan orang tersebut. Dengan suasana santai, informal dan nyaman, klien akan mudah mendapatkan ‘unsur kimiawi’ (chemistry) dengan calonnya. Bagi sebagian kalangan, bertemu dengan orang-orang baru dan asing bisa menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Namun dengan sama-sama menentukan menu makanan, suasana cair akan tercipta sehingga terjalin komunikasi yang lebih akrab," tutur Violet.
Violet yang mendirikan Lunch Actually dengan suaminya Jamie Lee ini juga menambahkan bahwa makan siang juga memiliki keuntungan lain dibandingkan melalui kencan makan malam.
"Bila seseorang tidak nyaman dengan calon pasangannya, tentu sulit untuk memotong pertemuan karena durasi makan malam yang cukup panjang. Sedangkan untuk makan siang, Anda bisa beralasan akan ikut rapat atau bertemu dengan tim. Ini yang membedakannya."
Meski durasi makan siang sangat singkat, namun sudah cukup untuk mengenal karakter calon pasangan yang dipertemukan oleh Lunch Actually. Klien bisa memutuskan secara langsung apakah akan melanjutkan pada kencan berikutnya atau berhenti pada kencan pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News