Berdasarkan laporan Cloud Adoption & Risk Q4 dari Skyhigh Networks, setiap bulannya, ada setidaknya satu akun yang rentan diserang pada 3 dari 4 organisasi yang mereka data. Skyhigh membuat laporan ini dengan mengumpulkan data dari 23 juta pengguna cloud di AS.
The Whir melaporkan, data ini menunjukkan bahwa hampir 90 persen organisasi mengalami ancaman dari dalam setiap bulannya. Skyhigh menyebutkan, berdasarkan laporan tentang risiko yang disebabkan oleh pengguna dan prediksi dari Gartner hingga tahun 2020, terlihat bahwa 95 persen serangan yang terjadi pada cloud terjadi karena kesalahan pengguna.
Secara keseluruhan, 15,8 persen data yang diunggah ke cloud mengandung data sensitif. Lebih dari setengah data tersebut merupakan dokumen Microsoft Office dan 18,8 persen merupakan file Adobe PDF. Organisasi yang menggunakan cloud juga terkadang menggunakan kata kunci seperti "password", "rahasia", "anggaran", dan "gaji" pada nama file, sehingga hacker dengan mudah mencari file sensitif perusahaan.
Salah satu alasan mengapa tingkat risiko keamanan penyimpanan cloud menjadi sangat tinggi adalah karena sekarang ini, layanan cloud menjadi semakin sering digunakan. Jika Anda ingin memastikan bahwa data perusahaan yang tersimpan di cloud menjadi lebih aman, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana yang dapat Anda baca di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News