Selain itu, Forbes juga melaporkan perusahaan asal Tiongkok ini masih enggan membagi informasi lebih lanjut terkait dengan keunggulan yang akan diusung oleh Superphone AI karyanya.
Namun, teknologi ini diprediksi akan menjadi faktor penting dalam upaya Huawei mencapai targetnya sebagai produsen smartphone di dunia tersebut. Sementara itu, salah satu bentuk upaya Hauwei mengintegrasikan AI pada ponsel cerdasnya dapat ditemukan pada Mate 9.
Ponsel cerdas Huawei ini didukung oleh Machine Learning Algorithm, untuk memastikan perangkat berfungsi dengan cepat dan mulus, dan tidak melambat setelah digunakan selama beberapa lama, seperti yang dialami oleh smartphone pada umumnya.
Mate 9 juga menjadi smartphone pertama dengan dukungan Amazon Alexa. Dukungan ini menjadikan perangkat Huawei ini lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya, karena dapat memanfaatkan layanan Amazon Prime.
Masih dalam tahap awal, Huawei mengklaim sejauh ini, perusahaannya cukup berhasil menciptakan terobosan di ranah kecerdasan buatan (AI), melalui deep learning dan mesin penerjemah. Selain itu, terobosan juga diklaim Huawei diciptakannya pada bagian algoritma sensor, computer vision, mesin pencarian dan pemahaman semantik.
Namun, Huawei menghadapi hambatan di bidang kebutuhan data, sebab untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan AI dibutuhkan pasokan data yang besar. Hal tersebut tidak dimiliki oleh Huawei sebagai perusahaan hardware.
Untuk menangani permasalah tersebut, Huawei dinilai perlu bekerja sama dengan perusahaan penyedia data. Selain Huawei, sejumlah produsen smartphone juga mulai menapakan jejaknya di ranah AI, seperti Apple, Samsung, Microsoft, dan Google.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
