Dalam situsnya, iGSKY mengklaim sebagai perusahaan layanan gaming, menawarkan rare item dan uang/poin dalam game untuk para pemain. Menurut Microsoft, banyak dari uang/poin tersebut berasal dari dompet orang lain.
Dalam protesnya, Microsoft menuduh bahwa perusahaan asal Tiongkok ini berhasil melakukan penjualan senilai USD2 juta dengan meretas akun Xbox, menggunakan kartu kredit dalam akun tersebut, dan melakukan pembelian dalam game sebagai cara untuk mencuci uang curian yang mereka dapatkan.
Selain itu, iGSKY juga menawarkan poin in-game untuk beberapa game seperti FIFA, Forza Horizon 3, Grand Theft Auto V, Pokemon Go dan lain sebagainya.
"Microsoft memiliki komitmen untuk memberikan pengalaman online yang aman pada pelanggan," kata juru bicara Microsoft pada The Verge. "Kami memasukkan protes ini untuk melindungi pelanggan Xbox dari penjualan ilegal akan properti curian."
Penyelidik internal Microsoft mulai menyelidiki situs asal Tiongkok ini pada bulan Desember. Salah satu caranya dengan beberapa kali melakukan pembelian. Dalam salah satu kasus yang dijelaskan oleh investigator senior Jeremy Beckley, tim Microsoft membeli 11 ribu poin FIFA di iGSKY.com, membayar USD60. Tidak lama setelah itu, Xbox Live mendapatkan informasi bahwa akun berumur 8 tahun telah mengganti email dan password sebelum melakukan pembelian 11 ribu poin FIFA dengan harga USD127.54.
Masih belum diketahui bagaimana iGSKY bisa mendapatkan akses ke akun Xbox, meski tidak ada indikasi bahwa sistem keamanan layanan Xbox telah berhasil diretas. iGSKY kemudian memberikan poin FIFA tersebut pada tim Microsoft lengkap dengan instruksi untuk menggunakannya secepat mungkin. Tidak lama kemudian, pemilik akun yang sebenarnya menghubungi customer support Xbox, protes bahwa dia tidak bisa masuk ke akunnya dan pembelian tanpa izinnya telah terjadi.
Mengingat iGSKY berbasis di Tiongkok, akan sulit untuk menutup situs tersebut. Namun, pengadilan bisa mempersulit operasi perusahaan. Hakim Koh telah mengeluarkan perintah penahanan sementara untuk membekukan aset perusahaan itu di AS, termasuk akun PayPal mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News