Pluang menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) pertama yang secara resmi berpartisipasi dalam program Strategic Sandbox (StratBox) di Filipina.
Pluang menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) pertama yang secara resmi berpartisipasi dalam program Strategic Sandbox (StratBox) di Filipina.

Pluang Jadi Wealth Tech Indonesia Pertama yang Ekspansi ke Asia Tenggara

Cahyandaru Kuncorojati • 08 Juni 2025 06:26
Jakarta: Platform investasi asal Indonesia, Pluang, mengukir pencapaian baru dengan menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) pertama yang secara resmi berpartisipasi dalam program Strategic Sandbox (StratBox) di Filipina.  
 
Program ini berada langsung di bawah naungan PhiliFintech Innovation Office (PhiliFINNO) dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina, menandai langkah ekspansi regional pertama bagi Pluang ke kawasan Asia Tenggara. 
 
Pencapaian ini diklaim menjadikan Pluang sebagai fintech pertama yang diizinkan untuk menguji model penyediaan akses saham fraksional Amerika Serikat (AS) secara teregulasi di Filipina.  

Melalui program percontohan ini, masyarakat Filipina dapat mulai berinvestasi di saham-saham perusahaan besar AS seperti NVIDIA, Apple, Meta, dan Tesla dengan modal mulai dari PHP 100 (setara Rp 29.000).  
 
Co-founder Pluang, Richard Chua, menyatakan bahwa akses ini membuka peluang yang belum pernah ada sebelumnya. 
 
“Dengan pasar saham AS yang baru saja mencapai rekor tertinggi, ditambah dengan revolusi AI yang mengubah lanskap ekonomi global, kini masyarakat Filipina dapat langsung mengakses peluang investasi di sektor-sektor paling transformatif dunia—(mulai dari) AI, energi hijau, bioteknologi, dan lainnya,” tuturnya.
 
Untuk pertama kalinya, mereka bisa membangun kesejahteraan dari peluang yang sebelumnya hanya menjadi impian generasi terdahulu,” ujar Richard. 
 
Partisipasi Pluang dalam program ruang uji coba ini diajukan secara resmi pada tahun 2024.  Sesuai dengan rekomendasi SEC Filipina, fase pengujian ini akan dibatasi untuk 1.000 pengguna dan dikenakan batasan volume transaksi untuk memastikan adanya pemantauan yang ketat.  
 
Emilio Benito Aquino, Chairperson SEC Filipina, menyambut baik inovasi ini dalam pernyataannya. “Inti dari misi Securities and Exchange Commission adalah mendorong terciptanya pasar modal yang adil, efisien, dan transparan, melindungi kepentingan investor publik serta mendukung sektor korporasi yang dinamis,” ucapnya.
 
“Sejalan dengan mandat tersebut, kami secara aktif menyambut inovasi yang dapat meningkatkan layanan keuangan, memperluas akses, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata Aquino. 
 
Langkah strategis ini merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang Pluang untuk bermitra aktif dengan pemangku kebijakan.  Pendekatan kolaboratif ini juga pernah diterapkan di Indonesia untuk membuka akses saham AS secara aman dan teregulasi.  
 
Claudia Kolonas, Co-founder Pluang, menegaskan posisi perusahaan sebagai mitra strategis regulator. “Posisi Pluang dalam kebijakan publik adalah menjadi mitra strategis bagi regulator, memastikan keseimbangan antara perlindungan investor dan inovasi,” ungkapnya.
 
“Dengan membagikan hasil riset, wawasan teknis, dan masukan-masukan berbasis data, Pluang terus mengekspor pembelajaran serta praktik terbaiknya untuk mendukung negara berkembang lain, dimulai dari kawasan ASEAN, dalam membentuk kerangka kerja yang sesuai kebutuhan lokal mereka,” tandas Claudia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan