Analis bank investasi Morgan Stanley menyebut Apple akan meningkatkan produksi seri iPhone 17 dalam waktu dekat.
Analis bank investasi Morgan Stanley menyebut Apple akan meningkatkan produksi seri iPhone 17 dalam waktu dekat.

Permintaan Tinggi, Apple Tambah Produksi iPhone 17 Pro & Pro Max

Lufthi Anggraeni • 03 Oktober 2025 10:12
Jakarta: Analis bank investasi Morgan Stanley menyebut Apple akan meningkatkan produksi seri iPhone 17 dalam waktu dekat. Untuk 2025, Apple akan meningkatkan pesanan dari 84 juta hingga 86 juta unit menjadi sekitar 90 juta unit.
 
Mengutip GSM Arena, peningkatan produksi akan terfokus iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max, karena permintaan iPhone Air lebih rendah jika dibandingkan dengan prediksi. Namun, jika laporan akurat, Apple meremehkan jumlah konsumen yang ingin membeli Pro atau Pro Max.
 
Karenanya, kini Apple beradaptasi dengan meningkatnya permintaan pasar untuk model tersebut. Menurut analis Morgan Stanley, permintaan model iPhone 17 berasal dari pemilik iPhone model lama, dan memperkirakan akan ada lebih banyak pengguna dalam kategori itu tahun depan.

Hal ini akan menjadi pertanda baik bagi model iPhone 18 mendatang dan iPhone yang dapat dilipat yang juga diharapkan akan memulai debutnya pada akhir tahun 2026. Morgan Stanley kini memperkirakan Apple akan menjual 243 juta iPhone tahun depan.
 
Namun mereka membatasinya dengan mengatakan bahwa angka tersebut juga bisa mencapai 270 juta unit jika fitur iPhone Fold dan Apple Intelligence berhasil menciptakan permintaan kuat. Hal ini seperti mengatakan bahwa Apple akan menjual lebih banyak iPhone jika lebih banyak orang yang ingin membelinya.
 
Kenaikan produksi itu sendiri menandakan dua hal, bahwa Apple optimis pasar global masih memiliki daya beli kuat untuk lini iPhone terbaru, dan bahwa strategi peluncuran model standar sebagai pintu masuk berhasil menarik lebih banyak peminat ke rangkaian seri 17.
 
Meningkatkan produksi dalam waktu pendek tentu tidak tanpa risiko, salah satu tantangan terbesar adalah menjaga kualitas produksi agar tetap konsisten, terutama untuk varian Pro dan Pro Max yang biasanya mengemas fitur premium seperti material bodi khusus, kamera lebih rumit, dan sistem pendingin tingkat tinggi.
 
Selain itu, Apple juga harus mengatur rantai pasokan komponennya terdiri dari chip, kamera, layar, dan modul pendukung lainnya agar tidak terjadi perlambatan atau bottleneck. Dalam skenario dengan salah satu pemasok gagal memenuhi standar kapasitas atau kualitas, Apple bisa menghadapi keterlambatan distribusi atau peningkatan biaya produksi secara mendadak.
 
Kebijakan produksi ini bisa membawa efek positif bagi pasar Indonesia. Dengan pasokan lebih besar, ketersediaan stok iPhone 17 Pro atau Pro Max di distributor lokal mungkin lebih stabil dan menyebar ke wilayah yang selama ini kurang terlayani.
 
Namun demikian, sejumlah pihak juga mengungkap kekhawatiran soal faktor harga. Jika permintaan global tetap tinggi, Apple berpeluang untuk mempertahankan harga premium, yang bisa berdampak pada konsumen di pasar Indonesia yang memiliki beban pajak dan kurs valuta asing.
 
Kendati peningkatan produksi telah diperintahkan, Apple dan mitranya masih menghadapi ujian besar dalam hal logistik, kontrol mutu, dan penanganan skala global. Keputusan ini juga memperlihatkan respons Apple terhadap dinamika pasar saat ini, dengan konsumen makin sensitif harga, namun tetap mencari fitur baru yang menjamin upgrade terasa layak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan