Mengutip Phone Arena, Samsung kini semakin mendominasi pasar audio kelas atas setelah mengakuisisi Sound United, divisi audio konsumen Masimo, dengan nilai sebesar USD350 juta (Rp5,9 triliun).
Melalui perjanjian ini, Samsung semakin memperluas portofolio audio mereka, yang sebelumnya telah mencakup merek-merek seperti JBL dan Harman Kardon. Sebagai informasi, Samsung telah lama berkecimpung di segmen audio setelah mengakuisisi merek Harman pada tahun 2016.
Penggabungan merek premium seperti Bowers & Wilkins dan Denon dapat membawa keuntungan sinergi teknologi dan inovasi bagi Samsung. Merek audio premium ini memiliki warisan riset dan teknologi akustik tinggi yang berpotensi meningkatkan kualitas suara pada berbagai produk Samsung, dari smartphone, TV, soundbar, hingga perangkat audio lainnya.
Dengan portofolio audio yang sangat luas, Samsung, melalui Harman, mampu menghadirkan produk audio untuk berbagai segmen pasar, dari konsumen biasa hingga audiophile, tanpa terbatas pada satu merek saja.
Selain itu, dengan menyatukan berbagai merek di bawah satu payung, Samsung atau Harman dapat meningkatkan efisiensi produksi, pemasaran, dan distribusi di berbagai wilayah. Optimalisasi ini tidak hanya membantu Samsung atau Harman menekan biaya, tetapi juga memperluas jangkauan pasar.
Menurut informasi yang beredar, Sound United akan tetap beroperasi sebagai unit mandiri di bawah divisi gaya hidup Harman, dengan tujuan mempertahankan identitas merek akustiknya. Langkah ini, meskipun ambisius secara strategis, menimbulkan tantangan terkait konsistensi kualitas, integrasi tanpa menghilangkan karakter, dan persepsi konsumen.
Samsung harus menjamin kualitas suara khas merek premiumnya tetap terjaga setelah diintegrasikan ke dalam ekosistem produk Samsung yang masif. Sementara itu, merek seperti Bowers & Wilkins memiliki basis penggemar dan loyalitas kuat.
Oleh karena itu, berbagai pihak menilai Samsung perlu menjaga keseimbangan antara otomatisasi integrasi dan mempertahankan karakter audio yang telah dikenal konsumen setelah akuisisi ini. Selain itu, pengguna audio premium cenderung skeptis jika merek favorit mereka bergabung dengan perusahaan besar seperti Samsung.
Karenanya, kualitas dan independensi audio harus tetap terjaga untuk menghindari persepsi penurunan kualitas. Dari akuisisi ini, dampak langsung terhadap produk Samsung akan terlihat pada lini Galaxy, mencakup ponsel, tablet, dan earbud, serta perangkat rumah tangga seperti soundbar atau TV.
Produk tersebut berpotensi untuk mengadopsi elemen tuning audio atau hardware dari merek baru itu. Sebagai informasi, Harman, melalui Samsung, kini secara resmi mengelola 21 merek audio, menyusul akuisisi Sound United.
Sebelumnya, Harman telah memiliki beberapa merek ternama seperti AKG, Arcam, Crown, DBX, Infinity, JBL, dan Mark Levinson. Dengan portofolio yang lengkap ini, Samsung berpotensi menjadi pemain dominan di segmen audio premium global, bukan hanya sekadar salah satu pemain di industri audio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id