Menurut 9to5Google, kecelakaan ini terjadi karena sopir manusia yang mengendarai van yang menabrak mobil otonom Google. Beberapa pengamat mengatakan, kali ini merupakan kecelakaan terparah yang pernah dialami oleh mobil tanpa sopir Google.
Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar di atas, seluruh pintu bagian kanan dari Lexus Google penyok ke dalam. Selain itu, bagian jendelanya juga pecah. Untungnya, tidak ada yang terluka dalam kecelakaan ini seperti yang dilaporkan oleh Fortune.
Dalam sebuah pernyataa resmi, Google berkata, "lampu hijau telah menyala selama setidaknya 6 detik sebelum mobil kami melewati perempatan." Sementara menurut saksi mata, setelah kecelakaan ini, para pekerja Google duduk, menunggu truk pengangkut dengan wajah yang masih terlihat kaget setelah kecelakaan itu.
Kejadian ini sangat jauh berbeda dengan kecelakaan-kecelkaan yang melibatkan mobil Tesla, termasuk satu kecelakaan yang menelan korban jiwa pada bulan Juli lalu. Kecelakaan yang terjadi pada mobil Tesla biasanya disebabkan karena adanya kesalahan pada sistem deteksi sehingga mobil gagal bereaksi sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
Namun, kejadian pada mobil tanpa sopir ini menunjukkan sebuah masalah lain, yaitu ia masih harus berkendara di jalan yang sama dengan sopir manusia yang penuh dengan kesalahan selama berpuluh-puluh waktu ke depan.
Laporan dari Goldman Sachs memperkirakan, mobil-mobil di Amerika Utara baru akan menjadi mobil otonom sepenuhnya pada tahun 2060.
Dengan begitu, muncul sebuah pertanyaan baru: apakah sistem otonom pada mobil harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat oleh manusia biasa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
