Informasi ini disampaikan via siaran pers berisi pernyataan dari CEO Spotify Daniel Ek yang dibagikan pada hari Senin lalu. Pemangkasan pegawai ini dilakukan akibat, disebut Ek sebagai, tantangan di masa depan.
Mengutip Engadget, Ek memilih untuk segera melaksanakan pemangkasan pegawai dalam jumlah besar tersebut alih-alih melakukan dalam jumlah kecil dari waktu ke waktu. Ek menambahkan bahwa pegawai yang terdampak akan mendapatkan pemberitahuan setelahnya.
Ek mengaku menyadari bahwa untuk banyak pihak, pemangkasan pegawai dalam jumlah besar ini akan mengejutkan, mengingat Spotify baru saja mengumumkan laporan pendapatan dan performa positif.
Selain itu, Ek juga menambahkan bahwa dewan direksi Spotify berdebat untuk melakukan pengurangan pegawai dalam jumlah kecil selama tahun 2024 hingga tahun 2025. Berdasarkan celah antara kondisi target finansial dan biaya operasional saat ini, Ek memutuskan bahwa tindakan besar untuk menyesuaikan biaya adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kendati meyakini bahwa langkah ini merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan, Ek menegaskan dirinya memahami bahwa keputusan tersebut akan sangat menyakiti tim Spotify. Ek melanjutkan, perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran pada tahun 2020 dan 2021 atas dasar biaya modal yang lebih rendah.
Ek menambahkan bahwa investasi ini secara umum berhasil, berkontribusi pada peningkatan produksi Spotify dan pertumbuhan pesat platform Spotify pada tahun 2022 lalu. Dan kendati Spotify juga melakukan pengurangan pegawai pada tahun lalu, Ek menyebut struktur biaya perusahaan yang dibutuhkan masih terlalu besar.
Sebagai pengingat, pada awal tahun 2023 lalu, Spotify merumahkan sekitar enam persen dari jumlah pegawainya, dan dua persen tambahan pada bulan Mei. Setelah sejumlah pemangkasan pegawai, Spotify memiliki sekitar 9.000 pegawai.
Sebagai informasi, sekitar 4.300 dari pegawai yang kehilangan pekerjaan mereka pada tahun 2022 tersebut berada di Amerika Serikat. Dengan demikian, pemangkasan pegawai terkini Spotify akan mengakibatkan 1.500 pegawai lain kehilangan pekerjaan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News