Acara Airasia Ride secara hybrid dari Kuala Lumpur, Selasa 13 September 2022
Acara Airasia Ride secara hybrid dari Kuala Lumpur, Selasa 13 September 2022

Ekspansi ke Asia Tenggara, Airasia Ride Angkat Driver Jadi Karyawan

Mohammad Mamduh • 13 September 2022 15:48
Kuala Lumpur: Airasia mengumumkan sejumlah pencapaian dan rencana ekspansi mereka terhadap salah satu layanan baru, Airasia Ride. Dalam konferensi pers yang digelar secara hybrid, CEO Capital A Tony Fernandes mengingatkan usia layanan ride hailing ini yang terhitung masih sangat muda. 
 
“Telah satu tahun sejak pertama kali Airasia Ride meluncur, pada 24 September lalu,” ungkap Tony. Ia menjelaskan saat itu dirinya harus berjuang mempertahankan keberlangsungan maskapainya, dan belum terpikir sama sekali untuk menghadirkan layanan baru.
 
Bekerja sama dengan pihak lain, akhirnya tercipta layanan antar jemput yang sekarang diklaim telah memiliki sekitar 52 ribu driver. Tony melanjutkan, Airasia Ride tersedia di 11 kota. Mereka hadir di Malaysia, dan belum lama ini masuk ke pasar Thailand.

“Sampai saat ini sudah ada dua juta perjalanan yang diselesaikan,” lanjutnya. Rencananya, layanan ride hailing ini akan menyambangi beberapa kota lagi. Untuk Malaysia akan masuk ke Kuching, kemudian negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Singapura, dan Indonesia.
 
Layanan ride hailing memang sudah populer dan ada pemain lain dengan jam terbang yang cukup lama. Tony mengatakan bahwa Airasia Ride ingin menghadirkan layanan yang bukan cuma murah, nyaman, dan menyenangkan untuk pengguna. Ia menyebut Airasia sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, dan ini juga berlaku untuk driver atau mitra. 
 
Oleh karena itu, dalam konferensi pers yang digelar di Kuala Lumpur ini, ia mengumumkan para driver atau mitra Airasia Ride akan diangkat menjadi karyawan, sama seperti staf Airasia lainnya.
 
Ini berarti, mereka akan mendapatkan berbagai fasilitas seperti karyawan perusahaan, seperti pendapatan dasar, asuransi kesehatan, dan diskon penerbangan menggunakan maskapainya.
 
“Ke depannya, driver juga punya kesempatan untuk berkarir lebih tinggi, seperti menjadi staf manajemen, bahkan hingga menjadi pilot,” ungkap Tony. Menurutnya, driver merupakan orang paling penting dalam operasional.
 
“Prioritas kami adalah memikirkan pengemudi. Semua pengemudi punya kesempatan untuk menjadi pengemudi tetap, tentunya dengan pemasukan yang lebih baik.”
 
“Nantinya mereka bisa menjadi karyawan internal, termasuk menjadi Fleet Manager, Driver Coach, dan lainnya.” Program yang diucapkan Tony ini jelas berbeda dengan para kompetitornya yang sudah lebih dulu meramaikan pasar ride hailing.
 
Mereka cenderung memberikan penalti untuk para mitra yang gagal memenuhi target. Tony mengungkapkan AirAsia juga memiliki target untuk para driver, tetapi yang diutamakan adalah bagaimana mereka bekerja tanpa tekanan dan punya waktu istirahat. 
 
Airasia Ride saat ini masih dalam status “segera” untuk pasar Indonesia, mengacu pada pernyataan Tony dan tulisan pada aplikasi Airasia App yang sudah bisa diunduh di iOS dan Android.
 
Mereka menyebut layanan ride hailing ini segera tersedia di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, paling lama November. Bali kemungkinan menjadi salah satu provinsi yang disambanginya. 
 
Terkait sistem karyawan dan fasilitasnya, Tony memastikan hal ini juga diterapkan di Indonesia. Salah satu strategi yang dipakai dalam mewujudkannya adalah dengan menggandeng perusahaan yang sudah ada di Indonesia. Strategi ini sebelumnya sudah diterapkan di Malaysia dan Thailand.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan