Pada pabrik baru ini, Oppo menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan standar operasional internasional, selaras dengan standar yang diterapkan di fasilitas manufaktur pusat di Tiongkok, serta didukung oleh peningkatan fasilitas dan operasional signifikan jika dibandingkan dengan pabrik sebelumnya.
“Pabrik ini menggunakan standar operasional yang mengacu pada standar internasional dan Tiongkok. Bahkan, desain pabrik ini mirip dengan kantor pusat Oppo yang ada di Tiongkok,” ujar PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto A.
Penerapan standar internasional tersebut diklaim Oppo menjadikan operasional pabrik terbarunya ini lebih efisien. Selain itu, Oppo turut menyebut bahwa pabrik baru ini juga menerapkan Oppo Production System (OPS) dengan Lean Manufacturing System.
Penerapan OPS tersebut diklaim menjadikan sistem produksi lebih efisien dan cepat dibandingkan dengan pabrik sebelumnya, dimungkinkan karena lokasi warehouse dan produksi kini berada dalam satu gedung.
Dengan demikian, lanjut Oppo, perpindahan komponen yang dibutuhkan dalam proses perakitan menjadi lebih cepat. Hal ini, jelas Oppo, berbeda dari kondisi di pabrik sebelumnya, dengan lokasi gudang atau warehouse yang berbeda dari lokasi produksi.
Oppo turut menyebut bahwa pada pabrik baru ini, pihaknya juga memodernisasi proses produksi dengan menggunakan digitalisasi big data. Dengan demikian, informasi terkait output monitoring dapat dilakukan secara langsung, baik mesin untuk produksi ataupun kualitas produk.
Oppo juga menggunakan conveyor belt dalam proses produksi, dari tahap perakitan atau assembly hingga pengemasan. sehingga proses produksi diklaim dapat berjalan dengan lebih berkelanjutan.
Pabrik baru Oppo mengusung luas bangunan 10 hektar, dan diklaim Oppo sebagai pabrik pertama yang beroperasi di Asia Tenggara serta mampu memproduksi sebanyak satu hingga dua juta unit per bulan.
Oppo A77s menjadi salah satu produk yang tengah diproduksi di fasilitas terbaru ini, dengan tiga lini produksi aktif. Oppo juga mempersiapkan satu lini dipersiapkan untuk mengantisipasi saat permintaan perangkat semakin tinggi, seperti jelang Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, di pabrik baru ini, Oppo juga menjalankan proses Enduring Quality yang terdiri dari enam pengujian, di antaranya uji jatuh dari ketinggian, uji jatuh, tahan air, radiasi, perubahan iklim, dan tes kualitas sinyal.
Oppo juga melakukan uji tekan pada tombol daya sebanyak 500.000 kali, uji tekan tombol suara sebanyak 150.000 kali, uji cabut pasang pada lubang audio 3,5mm sebanyak 10.000 kali, dan uji cabut pasang pada port USB sebanyak 20.000 kali.
Oppo turut melakukan berbagai macam pengujian hingga mencapai 30 jenis uji kontrol kualitas yang berkaitan dengan beragam aktivitas konsumen saat menggunakan perangkat smartphone, di antaranya uji hasil kamera dan uji speaker di pabrik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News