Elon Musk menegaskan SpaceX tetap akan menyediakan akses internet Starlink untuk Ukraina.
Elon Musk menegaskan SpaceX tetap akan menyediakan akses internet Starlink untuk Ukraina.

Elon Musk : SpaceX Tetap Sediakan Akses Starlink untuk Ukraina

Lufthi Anggraeni • 17 Oktober 2022 11:12
Jakarta: Pada bulan September lalu, SpaceX mengirimkan surat ke Badan Pertahanan atau Department of Defense, meminta Pentagon untuk mengambil alih pembayaran biaya terkait dengan penggunaan Ukraina untuk internet satelit Starlink miliknya.
 
SpaceX menyampaikan kepada badan pemerintahan Amerika Serikat tersebut bahwa terus memberikan pemerintah Ukraina akses ke Starlink akan membebankan biaya kepada perusahaannya sebesar lebih dari USD120 juta (RpRp1,8 triliun) hingga tahun 2022 berakhir.
 
Biaya tersebut hampir USD400 juta (Rp6,2 triliun) untuk menyediakan akses internet Starlink selama lebih dari 12 bulan mendatang. SpaceX menyebut bahwa pihaknya tidak dalam posisi untuk lebih jauh mendonasikan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang sudah ada untuk durasi tidak pasti.

Kini, bos SpaceX Elon Musk menarik kembali keputusan meminta bantuan Pentagon tersebut, dan melalui Twitter, Musk menulis bahwa SpaceX akan tetap mendanai akses untuk pemerintah Ukraina secara gratis, meski Starlink masih mengalami kerugian.
 
Musk mengonfirmasi keputusan tersebut dalam unggahan di akun Twitter miliknya kepada The Financial Times, dan menambahkan bahwa SpaceX akan terus mendanai akses Ukraina ke internet satelit Starlink tanpa batas waktu.
 
Saat berita terkait surat SpaceX kepada Department of Defense ini beredar, Musk membela posisi perusahaannya dan mengklarifikasi bahwa SpaceX tidak meminta Pentagon untuk membayar biaya yang telah perusahaannya keluarkan sebelumnya.
 
Musk menjelaskan bahwa SpaceX hanya tidak dapat membiayai sistem yang telah ada di Ukraina dan secara reguler mengirimkan ribuan terminal baru untuk menggantikan terminal yang secara rutin dihancurkan oleh tentara Rusia di saat yang bersamaan.
 
Selain itu, Musk juga menambahkan bahwa kemampuan untuk mempertahankan sistem Starlink berjalan di Ukraina sebesar USD20 juta (Rp309,2 miliar) per bulan, karena juga harus bertahan dari serangan siber dan kepadatan atau jamming.
 
Pada awal bulan Oktober ini, The Times melaporkan bahwa tentara Ukraina bergulat dengan pemadaman Starlink yang memicu bencana kehilangan komunikasi di garis depan. Musk menanggapi artikel itu secara tidak benar mengklaim bahwa terminal dan layanan Starlink telah dibayar, saat hanya persentase kecil yang telah dibayar.
 
Namun berdasarkan surat SpaceX, sekitar 85 persen dari 20.000 terminal di Ukraina kala itu secara penuh atau sebagian didanai oleh Amerika Serikat, Inggris, Polandia dan sumber luar lainnya.
 
Pentagon mengonfirmasi setelah mengetahui surat tersebut menjadi publik bahwa pihaknya telah mendiskusikan pembayaran dengan SpaceX namun juga tengah mengeksplorasi alternatif potensial lainnya.
 
Deputy Press Secretary Pentagon Sabrina Singh menyebut bahwa tidak hanya SpaceX dan ada entitas lain yang dapat Pentagon ajak untuk bekerja sama terkait dengan menyediakan Ukraina hal yang mereka butuhkan dalam medan perang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan