"Kami belum bisa sebut tanggal pastinya, tapi kami akan lakukan uji 5G kedua di Jakarta di tahun 2019 ini, dan kita akan coba di used case lainnya," ujar Chief Brand Officer Smartfren Telecom Roberto Saputra.
VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo menambahkan bahwa pada pengujian kedua 5G ini, Smartfren akan mengujinya di sisi konsumen. Sebagai informasi, pada pengujian pertama, Smartfren menguji coba jaringan 5G di sektor industri.
Pengujian tahap pertama dilakukan Smartfren di pabrik minyak goreng Filma, salah satu anak perusahaan Sinarmas, di wilayah Marunda. Kala itu, pengujian ini menorehkan kecepatan 5G mencapai 8,7Gbps, dinilai sudah memenuhi kriteria terutama untuk pemanfaatan di sektor industri.
Untuk sisi konsumen, pemanfaatan 5G disebut Munir akan lebih menyasar pada ranah Virtual Reality (AR) dan Augmented Reality, salah satunya terkait dengan brand experience. Sebab teknologi AR dan VR memiliki potensi untuk digunakan di ranah pendidikan dan kesehatan.
Di ranah kesehatan, 5G digadang mampu membantu dokter dalam melakukan operasi dari jarak jauh dengan bantuan robot, berkat kecepatan sangat cepat serta latensi minim. Namun Smartfren menyebut masih belum memutuskan segmen penggunaan 5G yang difokuskannya.
Smartfren mengaku masih mempertimbangkan dan menggodok segmen tersebut karena terkait erat dengan masalah teknis. Namun, Smartfren mengaku akan memanfaatkan waktu dengan baik guna mencoba segmen yang memiliki potensi untuk memanfaatkan jaringan 5G.
Mengingat belum tersedianya kepastian jaringan generasi terbaru ini hadir di indonesia, Smartfren mengaku belum memiliki perhitungan terkait investasi yang akan digelontorkannya guna menghadirkan layanan berbasis jaringan 5G ini untuk pelanggannya.
Munir menyebut investasi untuk 5G tidak dapat disamakan dengan perhitungan investasi untuk 4G, sebab hingga saat ini belum tersedia contoh kasus operasionalisasi 5G secara komersial.
Selain itu, saat ini, teknologi 5G masih tergolong sebagai teknologi yang mahal, salah satunya terlihat dari penawaran perangkat pendukung jaringan ini yang ditawarkan dengan harga tinggi.
Meskipun demikian, Smartfren mengaku telah siap menyongsong kehadiran era 5G di Indonesia, dengan memasang unit radio access small cell yang diklaim telah sebagai perangkat 5G Ready di wilayah Sumatera dan Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News