Ilustrasi. (wildpixel via Getty Images)
Ilustrasi. (wildpixel via Getty Images)

IBM Pakai Pembelajaran Mesin untuk Deteksi Alzheimer

Ellavie Ichlasa Amalia • 11 Maret 2019 11:56
Jakarta: Sekelompok peneliti IBM menggunakan machine learning untuk menemukan cara mendeteksi penyakit Alzheimer.
 
Penanda biologi yang peneliti coba tandai untuk mendeteksi Alzheimer adalah sebuah peptida yang bernama amiloid-beta. Keberadaan peptida itu bisa diketahui dengan sebuah tes darah. 
 
Dengan metode ini, para peneliti akan bisa memperhitungkan risiko seseorang terkena Alzheimer jauh sebelum gejala penyakit itu muncul.

Metode ini juga bisa digunakan untuk mengetahui ancaman Alzheimer lebih cepat dari metode pemindaian otak, menurut laporan Engadget. Dengan ini, dokter akan bisa menolong pasien mereka dengan lebih baik. 
 
Menurut sebuah studi yang dirilis pada 2017, tingkat konsentrasi amiloid-beta pada cairan spinal seseorang mulai berubah beberapa puluh tahun sebelum gejala pertama Alzheimer muncul pada seseorang.
 
Orang-orang yang mengalami masalah kognitif dengan tingkat konsentrasi peptida yang tidak wajar di cairan spinal mereka memiliki risiko 2,5 kali lipat lebih besar untuk terkena Alzheimer. 
 
Sayangnya, proses pengambilan cairan spinal tidak hanya invasif tapi juga mahal. Ini tidak ideal untuk proses pendeteksian awal sebuah penyakit.
 
Apa yang para peneliti IBM coba lakukan adalah menggunakan machine learning untuk mengidentifikasi protein pada darah untuk memperkirakan tingkat konsentrasi amiloid-beta pada cairan spinal seseorang. 
 
IBM berkata, ini adalah kali pertama machine learning digunakan untuk ini. IBM ingin untuk menggunakan AI untuk membantu para peneliti mengerti penyakit-penyakit seperti Alzheimer. 
 
Tingkat akurasi dari machine learning ini hanya mencapai 77 persen, lebih rendah dari pengujian cairan tulang punggu.
 
Namun, metode ini masih ada dalam tahap awal. Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan para peneliti akan mencoba untuk menemukan cara untuk menyembuhkan Alzheimer. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan