Kaspersky fokus untuk mengedukasi masyarakat Indonesia terkait ancaman, bahaya, dan cara kerja phishing.
Kaspersky fokus untuk mengedukasi masyarakat Indonesia terkait ancaman, bahaya, dan cara kerja phishing.

Kaspersky Fokus Edukasi Masyarakat Soal Bahaya Phishing

Lufthi Anggraeni • 15 Juni 2022 10:12
Jakarta: Kaspersky mengumumkan data temuan terbaru yang dihimpun pada periode Februari hingga April tahun 2022 untuk Indonesia. Kaspersky menyebut bahwa pihaknya memblokir kurang lebih dua juta tautan phishing di Indonesia.
 
“Ada sebanyak 7,70 persen orang Indonesia mengklik tautan phishing di tahun 2021 lalu, dan aplikasi messenger favorit untuk scammer dalam menyebarkan tautan phishing adalah WhatsApp dan Telegram,” ujar Territory Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin.
 
Kaspersky mendeteksi sebanyak 738 tautan phishing di Indonesia selama periode Desember 2022 hingga Mei 2021. Selain itu, Kaspersky menyebut bahwa pihaknya menemukan sebanyak 39 deteksi tautan phishing di Telegram.

Sementara itu, data terbaru Kaspersky untuk Indonesia pada periode Februari hingga April tahun 2022 juga menunjukkan hampir separuh atau 47,08 persen upaya phishing terkait dengan keuangan.
 
Dony menegaskan bahwa keberhasilan phishing sangat ditentukan oleh rendahnya tingkat kesadaran pengguna terkait cara operasi entitas yang coba ditiru penipu. Selain itu, manusia juga dinilai tetap menjadi mata rantai terlemah dalam ruang lingkup tersebut.
 
Tidak hanya pengguna, pelanggan pun disebut Dony tetap menjadi target potensial dari serangan phishing. Menyadari hal ini, Kaspersky berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar selalu waspada terhadap tautan dari sumber tidak terpercaya.
 
Kaspersky menyebut bahwa organisasi perlu secara rutin memberikan pelatihan baru untuk karyawan internal serta mengevaluasi layanan pihak ketiga secara komprehensif. Sebab untuk memberantas jenis ancaman ini, Kaspersky menekankan pentingnya kolaborasi mumpuni dari semua pemangku kepentingan.
 
Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan skenario yang mungkin terjadi, yaitu bahwa satu aplikasi memiliki semua detail keuangan pengguna, dan tautan phishing sederhana yang meminta kredensial pengguna dapat membahayakan semua data yang tersedia di aplikasi tersebut, memperbesar kemungkinan efek merusak dari ancaman ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan