Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa penyebab ledakan ini adalah baterai. Nama penumpang, nama maskapai penerbangan dan merek headphone yang meledak tidak disebutkan, lapor The Verge.
ATSB berkata, terdengar "suara ledakan keras" dua jam setelah pesawat lepas landas. Sang penumpang sedang tertidur ketika headphone yang dia pakai meledak. "Saat saya hendak berbalik, saya merasakan rasa terbakar di wajah saya," ujarnya pada ATSB.
Sang penumpang berkata, dia menarik headphone yang dia pakai ke leher sebelum melemparkannya ke lantai ketika dia sadar bahwa headphone itu masih menyala. Para kru penerbangan lalu memadamkan api dengan seember air. Baterai headphone terlihat meleleh ke lantai setelah asap memudar.
Baterai lithium-ion biasanya digunakan pada headphone atau berbagai perangkat elektronik lainnya. Dalam baterai lithium-ion, ketika muncul panas berlebih -- baik karena baterai bermasalah atau sebab lain -- maka elektrolit pada baterai dapat bereaksi dengan bahan kimia lain pada baterai dan menyebabkan gas, yang meningkatkan panas. Kejadian ini terkadang berakhir dengan ledakan.
Tidak diketahui apakah memang fenomena yang disebut thermal runaway itu yang menyebabkan headphone meledak. Namun, mengingat fenomena tersebut merupakan penyebab hoverboard yang rentan meledak, kemungkinan, baterai menjadi alasan mengapa headphone ini terbakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News