Permintaan tinggi dari pembangunan pusat data (data center) berbasis AI menyebabkan harga komponen RAM di pasar global naik tajam dalam beberapa bulan terakhir.
Dikutip dari laporan di situs Yahoo Finance, fenomena ini bukan sekadar isu logistik, tetapi akibat dari pergeseran fokus produsen chip besar seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron yang kini lebih banyak memproduksi high-bandwidth memory (HBM), jenis DRAM berkecepatan tinggi yang digunakan di server AI dan pusat data modern.
Sementara itu, pasokan DRAM konvensional (DDR) yang digunakan di PC, laptop, smartphone, hingga perangkat otomotif, semakin berkurang.
“Ini bukan kabar baik bagi konsumen, karena kenaikan harga akan segera terasa,” ujar Ryan Reith, Group Vice President Worldwide Device Tracker di IDC, seperti dilansir dari Yahoo Finance.
Industri Memori Kena Imbas Langsung dari Ledakan AI
Pusat data AI seperti milik OpenAI (ChatGPT) dan Google (Gemini) memerlukan kombinasi perangkat keras dengan performa tinggi: CPU, GPU, penyimpanan cepat, dan kapasitas memori besar. Dalam arsitektur ini, DRAM dan HBM menjadi elemen vital untuk menjaga kecepatan pemrosesan data dan performa model AI.Masalahnya, jumlah produsen memori di dunia sangat terbatas, dan hampir seluruhnya kini beralih ke pengembangan HBM untuk memenuhi kontrak dengan perusahaan cloud besar seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud. Akibatnya, pasar komponen PC konsumen kekurangan suplai.
Data Reuters yang dikutip Yahoo Finance menunjukkan Samsung telah menaikkan harga beberapa model memori hingga 60%.
Situs pelacak harga perangkat keras PCPartPicker juga melaporkan lonjakan signifikan, di mana RAM yang sebelumnya dijual sekitar USD 100 kini menembus USD 250 untuk seri kelas atas.
“Kondisi ini menjadi perhatian besar dalam sebulan terakhir, dan sayangnya, efeknya tidak menguntungkan,” tambah Reith. “Produsen laptop murah akan paling terdampak karena margin keuntungan mereka tipis, dan kenaikan harga ini akan langsung diteruskan ke konsumen.”
Dampak Luas ke Industri PC, Game, dan Perangkat Medis
Kenaikan harga RAM tidak hanya menghantam pembuat PC dan laptop, tetapi juga sektor lain seperti konsol game, peralatan medis, dan otomotif yang menggunakan memori tertanam (embedded memory).“Segala perangkat berbasis komputasi baik PC, konsol, hingga alat medis semuanya butuh memori dan penyimpanan,” jelas Bob O'Donnell, pendiri sekaligus analis utama di TECHnalysis Research kepada Yahoo Finance.
Di sisi lain, pabrikan chip sebenarnya tidak terlalu dirugikan oleh kelangkaan ini. Karena permintaan HBM meningkat pesat dan margin keuntungannya jauh lebih tinggi dibanding DRAM biasa, perusahaan seperti Samsung dan SK Hynix justru menikmati peningkatan profit yang signifikan.
Analis pasar mengingatkan bahwa fenomena ini bukan hal baru. Industri semikonduktor dikenal bersifat siklikal yaitu ketika permintaan tinggi, kapasitas produksi meningkat, lalu berujung ke kelebihan pasokan dan penurunan harga drastis. Namun, kali ini situasinya berbeda karena AI memperpanjang fase permintaan tinggi secara global.
“Biasanya siklus ini berakhir saat pabrik-pabrik baru selesai dibangun dan suplai melimpah,” tutur O'Donnell. “Namun, dengan banyaknya perusahaan membangun pusat data AI di seluruh dunia, sulit memprediksi kapan harga memori akan kembali normal,” sambungnya.
Dengan semakin banyak perusahaan yang memperluas kapasitas AI mereka mulai dari OpenAI, Meta, hingga Amazon maka permintaan DRAM dan HBM diperkirakan terus meningkat hingga pertengahan 2026.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id