CEO Google Cloud Thomas Kurian saat sesi QnA dengan media. Foto: Medcom/Win Muhammad Adab
CEO Google Cloud Thomas Kurian saat sesi QnA dengan media. Foto: Medcom/Win Muhammad Adab

Google Cloud Next 24

Era Baru Cloud AI, CEO Google Cloud Fokus ke 5 Hal Ini

Win Muhammad Adab • 15 April 2024 19:02
Las Vegas: Sehari setelah menjadi Keynote Speaker di pembukaan Google Cloud Next 24 di Las Vegas, CEO Google Cloud Thomas Kurian memberi sesi khusus singkat di ruang kecil yang hanya dihadiri 20 media dalam 2 sesi terpisah.
 
Kurian mempertegas lagi rilis baru produk-produk Google Cloud berbasis AI di tahun 2024 ini.
Ia menebalkan fakta bahwa bisnis cloud Google pada kuartal terakhir 2023 telah mencapai pendapatan USD36 miliar, atau sekitar Rp500 triliun. Untuk itu, Google Cloud terus berinvestasi dalam jumlah besar.
 
Saat ditanya tentang apa keunggulan Google Cloud dibanding kompetitor, hal yang dibanggakan Kurian kepada media adalah, Google yang memiliki pilihan platform dan fleksibilitas dalam penerapan model, sekaligus menekankan pentingnya keterbukaan dalam bekerja dengan perusahaan.

"Konsep terbuka, inilah yang membedakan Google dengan kompetitor, kami terbuka. Kompetitor tertutup. Ini harus saya tegaskan, perbedaan Google Cloud dengan kompetitor," tegas Kurian.
 
Kurian juga berbicara tentang pusat data Google Cloud, dan bagaimana perusahaan saat ini juga fokus mengerjakan desain pusat data baru yang sepenuhnya dioptimalkan untuk kecerdasan buatan.
 
“Kami juga sedang mengerjakan desain pusat data baru yang sepenuhnya dioptimalkan untuk AI. Desain tersebut dirancang untuk menurunkan biaya model pelatihan secara signifikan. Ada banyak sekali hal yang telah kami lakukan dan rintis,” kata Kurian saat menanggapi pertanyaan lain.
 
“Dan karena itulah kami juga mengoptimalkan desain pusat data di sekitar sistem Anda. Jadi kami akan melakukan banyak hal, Anda akan melihat banyak hal dari kami seiring kami melanjutkannya,” tambahnya.
 
Menanggapi munculnya regulasi kecerdasan buatan di beberapa negara, Kurian mengatakan, Google Cloud telah berdiskusi dengan banyak pemerintah di seluruh dunia, mengenai model terkait kebijakan.
 
"Kami selalu menyambut baik kebijakan tersebut. Tetapi kita perlu memastikan bahwa apa pun yang ditetapkan dalam kebijakan itu bisa diterapkan. Karena pada akhirnya, semua ini adalah perangkat lunak, dan Anda ingin menerapkan kebijakan di sana, yang dapat diterapkan pada perangkat lunak," kata Kurian.
 
Di sesi pembukaan Google Cloud Nex 24 Kurian juga mengumumkan perkembangan terbaru berbagai produk terbaru google cloud, seperti update Gemini, Vortex AI, dan Axion. Tak ketinggalan update Workspace seperti Google Vids dan Google Meet, yang akan membantu korporasi bertransformasi berbasis AI.
 
Ia mengatakan saat ini Google Cloud telah memperkenalkan lebih dari 1.000 kemajuan produk dan bergerak maju dengan infrastruktur seperti meluncurkan enam kabel bawah laut baru.
 
Kurian mengajak dunia masuk era baru cloud berbasis AI, dan Google Cloud diklaim menjanjikan 5 hal: infrastruktur yang moden, developer cloud, data cloud, security cloud, dan collaboration cloud.
 
“Pengumuman terbesar kami hari ini berfokus pada AI generatif,” kata Kurian. Menurut Kurian, Google Cloud berfokus pada 'agen' AI yang dapat digunakan untuk memproses informasi multimoda untuk mengotomatiskan tugas-tugas kompleks seperti belanja pribadi atau membuat serah terima karyawan untuk perawat menjadi lebih otomatis.
 
"Perbaikan nyata pada proses bisnis adalah kuncinya" kata Kurian.
 
Perkembagan Gemini juga diungkap. Saat ini, Gemini semakin powerful sebagai basis platform untuk Google Cloud, Google Workspace, hingga Vertex. 
 
Kurian menjanjikan Gemini akan punya versi tercanggihnya awal tahun 2025, yaitu Gemini 1.5. Gemini nantinya akan punya Tensor Processing Unit (TPU) yang lebih kuat 4 kali lipat dari TPU tercanggih saat ini.
 
Bahkan Kurian memastikan, Vertex AI berbasis Gemini 1.5 nantinya akan mampu melahirkan percakapan 2 AI persis seperti percakapan antar manusia.
 
Kurian juga memperkenalkan perkembangan Google Axion, CPU berbasis arm kustom pertama Google untuk pusat data. Axion mampu memberikan efisiensi 60% lebih baik dibandingkan kompetitor, dan  peningkatan kinerja 50% dibandingkan chip pesaing.
 
"Itulah sebabnya kami sudah mulai menerapkan Axion, termasuk BigQuery, Google Earth Engine, dan YouTube Ads Cloud," kata Kurian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan