Seperti yang disebutkan oleh Forbes, divisi printer dan komputer HP, yang belum lama ini memisahkan diri dari bisnis software dan cloud (yang kini bernama Hewlett Packard Enterprise), harus berjuang keras untuk dapat bertahan menghadapi penurunan permintaan akan produk mereka.
"Saya bangga dengan pencapaian kami di tahun pertama kali sebagai HP yang baru," kata CEO Dion Weisler. Namun, dia menambahkan, saat ini, pasar memang sedang berada dalam keadaan yang "sangat menantang."
"Fokus kami jelas, kami mengeksekusi dengan baik dan kami berada di posisi yang tepat untuk mengambil langkah berikutnya," kata Weisler seperti dikutip dari Ars Technica, "Kami percaya diri dengan strategi kami dan kami percaya strategi kami akan menghasilkan penghasilan yang stabil dan pada saat yang sama, memungkinkan HP untuk berinvestasi di teknologi yang berbeda dan mengejar pertumbuhan jangka panjang."
Menurut Forbes, pemecatan ini akan membantu HP untuk menghemat dana sekitar USD200 - 300 juta per tahun sejak tahun fiskal 2020. Namun, HP harus mengeluarkan dana sekitar USD350 - 500 juta untuk melakukan restrukturisasi.
Kali ini bukanlah pertama kalinya HP memecat karyawannya besar-besaran. Pada bulan September tahun lalu, HP memecat 3.300 karyawannya dalam rangka untuk mempersiapkan diri untuk berpisah dengan divisi bisnis HP, yaitu HPE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id