Snowden merupakan pria di balik insiden kebocoran sejumlah informasi penting dari National Security Agency (NSA) pada tahun 2013.
Snowden bekerja sama dengan peretas hardware, Andrew Huang, menyuguhkan dokumen berisi berbagai solusi yang mungkin dapat diterapkan untuk permasalahan mata-mata di smartphone.
Salah satu solusi yang dihadirkan keduanya adalah casing smartphone yang terhubung dengan ponsel dan memberikan notifikasi kepada pengguna saat ponsel melakukan transmisi, seperti yang dilaporkan Inc.
Casing ini disebut dengan nama "Introspection Engine", yang didukung oleh kabel yang terhubung ke ponsel via slot kartu SIM dan menghubungkan berbagai komponen di dalam ponsel. Casing ini juga didukung oleh layar yang berfungsi untuk menampilkan informasi status fitur komunikasi ponsel, seperti GPS, Bluetooth, WiFi dan layanan seluler, serta komponen komputernya sendiri. Casing juga dapat mengaktifkan alarm saat terdeteksi kegiatan mencurigakan.
Dokumen tersebut dipresentasikan Snowden dan Huang kepada MIT Media Lab melalui konferensi video dari negara tempat tinggalnya sebagai buronan, yaitu Rusia. Snowden tidak dapat memasuki wilayah Amerika Serikat karena masuk ke dalam daftar buronan badan hukum negara adidaya tersebut akibat ulahnya terkait NSA.
Penciptaan casing ini didasari oleh penilaian Snowden terkait kelemahan yang dimiliki smartphone. Snowden menilai, smartphone menjadi perangkat yang paling mudah untuk dilacak dan dimanfaatkan pemerintah atau penjahat untuk mengumpulkan informasi terkait penggunanya.
Hal ini, jelas Snowden, dapat dilakukan dengan memantau sinyal yang dipancarkan oleh ponsel. Kelemahan ini juga dinilainya membahayakan keamanan dan efektivitas aktivis dan jurnalis, seperti yang dipercayai terjadi pada Marie Colvin, jurnalis yang terbunuh di Syria akibat sinyal ponsel Colvin dimanfaatkan untuk menjadikannya sebagai target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News