Komisi yang baru saja dibentuk oleh pemerintah AS ini merupakan bagian dari program untuk memperkuat keamanan siber yang dananya mencapai USD19 juta atau sekitar Rp250 miliar. Beberapa nama yang ditunjuk Obama merupakan para eksekutif di perusahaan ternama, seperti MasterCard, Uber, dan Microsoft.
Dilansir dari The Verge, beberapa nama yang disebut oleh Gedung Putih baru-baru ini antara lain Direktur NSA periode 2005 - 2014 yaitu General Keith Alexander, Chief Security Officer Uber yaitu Joe Sullivan, CEO MasterCard Ajay Banga, dan Corporate Vice President Microsoft Research yaitu Peter Lee.
Dalam penyataan resminya, Obama mengatakan bahwa keempatnya akan diberikan tugas untuk memperkuat sistem keamanan siber AS dari serangan para hacker yang semakin sering terjadi.
The Verge juga mengatakan bahwa keempatnya merupakan sosok yang dipilih oleh Obama dan pemimpin dewan kongres di AS. Keempatnya akan membawahi tim yang juga terdiri dari para ahli keamanan siber, peneliti teknologi, serta ahli keuangan dan sistem perbankan.
Pembentukan Commision on Enhancing National Cybersecurity kali ini merupakan bagian kecil dari program pemerintah AS untuk memperkuat pertahanan siber. Pemerintah AS dilaporkan akan menggulirkan dana hingga USD4 triliun untuk memperkuat pertahanan sibernya. Program tersebut dikatakan akan dimulai pada tahun 2017 mendatang.
Langkah pemerintah AS kali ini memang sangat masuk akal mengingat negara tersebut merupakan salah satu negara yang paling sering mendapatkan serangan siber. Sebut saja kasus peretasan Sony Pictures di tahun 2014, serta Panama Paper yang tengah panas akhir-akhir ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News