Sayangnya, kondisi ini ternyata tidak berlangsung lama. Kelangkaan stok kartu grafis di pasar diprediksi bakal kembali terjadi dan diikuti dengan harganya yang kembali meroket alias tidak wajar.
Prediksi ini diungkapkan oleh situs pengamat industri kartu grafis 3DCenter.org yang berbasis di Jerman, dikutip dari Digital Trends. Mereka melakukan pengamatan sepanjang tahun 2021 dan memprediksi tren positif pemulihan kelangkaan kartu grafis bakal berakhir dan kondisi buruk ini bakal berlanjut hingga tahun 2022.
3DCenter mencatat bahwa sejak bulan Agustus terjadi kenaikan harga dan menurunnya ketersediaan perangkat kartu grafis. Di Jerman, harga rata-rata kartu grafis telah meningkat hingga 10 persen untuk merek Nvidia dan AMD. Mereka mengklaim bahwa harga perangkat telah naik 70 persen dari harga resmi saat peluncuran.
Apabila tren pasar yang buruk ini terus berlangsung maka konsumen atau PC gamer akan melihat bahwa harga perangkat kartu grafis bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan harga normal saat peluncuran mulai di periode kuartal keempat tahun ini.
Kondisi ini tampaknya tidak bisa terhindarkan kecuali produsen kartu grafis besar seperti Nvidia dan AMD bisa meningkatkan kecepatan dan kapasitas produksi untuk menambah ketersediaan di pasar.
Di sebuah wawancara dengan CEO Nvidia Jensen Huang dengan Digital Trends yang dikutip Medcom.id, dia sendiri mengakui bahwa ada kemungkinan kelangkaan kartu grafis bakal berlangsung hingga tahun 2022.
Tren mining aset kripto bukan satu-satunya penyebab kelangkaan dan harga yang meroket pada kartu grafis sehingga gamer tidak bisa melakukan upgrade spesifikasi PC gaming. Dampak pandemi global juga menjadi penyebab utama suplai komponen dan kemampuan produksi melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News