Mengutip GSM Arena, penghargaan R&D 100, dipersembahkan oleh R&D World Magazine, diberikan setiap tahun untuk mengapresiasi 100 teknologi paling inovatif di seluruh dunia. Sebagai informasi, teknologi pendingin Peltier inovatif ini pertama kali diungkap di jurnal ilmiah Nature Communications.
Insinyur Samsung, bekerja sama dengan tim peneliti termoelektrik Dr. Rama Venkatasubramanian, menggunakan nanoteknologi untuk secara signifikan meningkatkan efisiensi dan performa perangkat Peltier.
Perangkat Peltier bekerja dengan menggunakan material semikonduktor untuk mendinginkan, menjadikannya alternatif ramah lingkungan dibandingkan pendingin tradisional yang seringkali merusak ozon.
Melalui penelitian ini, efisiensi perangkat Peltier berhasil ditingkatkan hingga 75%. Selain itu, inovasi ini hanya membutuhkan 0,1% material dibandingkan dengan generasi sebelumnya, menjadikannya sangat efisien dalam hal penggunaan bahan baku.
Peningkatan ini membuka jalan bagi pengembangan perangkat pendingin lebih kecil, lebih ringan, dan lebih ramah lingkungan di masa depan. Selain itu, teknologi ini memiliki potensi penerapan sangat luas, dari mendinginkan mobil, pusat data, hingga rumah dan kantor.
Samsung juga telah membuktikan keseriusannya dalam mengimplementasikan teknologi ini. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut telah mengintegrasikan perangkat pendingin Peltier ke dalam produk terbarunya, AI Hybrid Refrigerator, yang dipamerkan di ajang IFA tahun lalu.
Integrasi ini menunjukkan bahwa teknologi yang memenangkan penghargaan ini bukan hanya sebatas konsep, melainkan sudah siap untuk diterapkan dalam produk konsumen. Dengan memenangkan penghargaan R&D 100, Samsung tidak hanya mendapatkan pengakuan atas inovasi karyanya.
Penghargaan ini juga mengirimkan pesan kuat tentang komitmen Samsung terhadap pengembangan teknologi berkelanjutan dan berfokus pada masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
