Dihadiri oleh 600+ pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, regulator, pelaku industri di sektor termasuk logistik, transportasi umum, ritel, keuangan, pertambangan, pelabuhan & kelautan, jasa industri, serta perkebunan & kehutanan.
Pada momentum bersejarah ini, TransTRACK juga menegaskan bukti pencapaian dan konsistensinya dalam melakukan ekspansi globalnya melalui kerja sama strategis yaitu Head of Agreement for Halal Logistics System in Malaysia dengan Perbadanan Islam Johor (PIJ) Halal Ventures, berfokus pada pengembangan Integrated Halal Logistics System (IHLS) dan Halal Logistics Platform (HLP), membuka peluang baru di sektor logistik halal di Malaysia dan regional.
Selain itu, TransTRACK juga menandatangani kerja sama Technology Partnership Agreement dengan YGL World Malaysia untuk mengintegrasikan perangkat lunak terkait ERP, Warehouse Management System, Smart Manufacturing System, and Halal Assurance System dari YGL ke dalam solusi perangkat lunak rantai pasokan TransTRACK.
Acara ini turut dihadiri oleh Robby Kurniawan, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, ??Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta ??Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang diwakili oleh Robby Kurniawan, Kepala Badan Kebijakan Transportasi (BKT) mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi digital telah memberikan dampak yang signifikan pada industri ini. Ada 10 Megatrend Dunia 2045 yang diperkirakan akan memberi dampak signifikan bagi Indonesia, meliputi perubahan demografi, perkembangan teknologi, perubahan iklim dan kelestarian lingkungan, dan seterusnya.
"Dampaknya pada sektor transportasi menuntut adanya perkembangan transportasi yang user centered, terintegrasi dan cerdas, digitalisasi pembayaran, otomasi dan keselamatan, serta adanya inovasi dan kolaborasi. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Perhubungan memiliki visi besar dalam Mewujudkan Konektivitas Nasional yang andal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah, dengan isu logistik menjadi salah satu agenda prioritas kami.“
Anggia Meisesari, Founder dan CEO TransTRACK mengatakan, konferensi ini merupakan bukti nyata dari komitmen membangun kolaborasi sehingga membantu pelanggan dalam meningkatkan produktivitas dan utilisasi armada, keselamatan berkendara, serta menekan biaya operasional armada kendaraan.
"Kami percaya konferensi ini bisa menjadi platform penting bagi para pelaku industri untuk saling berbagi pengetahuan yang dapat membawa perubahan positif terhadap industri fleet management di Asia Tenggara, dan negara sekitarnya.”
Wan Aminudin Aminin B. Wan Sulaiman, Pengurus Perbadanan Islam Johor (PIJ) Halal Ventures mengatakan, platform Logistik Halal, yang dikembangkan oleh TransTRACK bekerja sama dengan PIJ Halal Ventures, adalah inisiatif penting yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan halal. PIJ Halal Ventures, dimiliki oleh Pemerintah Johor dan mitra strategis Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), akan mengoperasikan platform ini sebagai bagian dari Johor Halal One Stop Agency, menempatkannya sebagai komponen strategis utama dari rencana induk halal negara bagian.
Selain itu, diadakan dua sesi Keynote Presentation dengan tema “Overcoming Barriers to Electric Vehicle Adoption in Southeast Asia: A Telematics-Driven Approach” dengan pembicara Adam Ahmad, Regional Partner Account Manager Southeast Asia, Geotab dan “Driving Efficiency and Sustainability: The Digitisation of Fleet Management in Australasia” oleh Mace Hartley, Executive Director of the Australasian Fleet Management Association (AfMA).
Pada Agustus 2024, TransTRACK juga telah memperoleh pendanaan Seri A sebesar USD12 Juta guna mendorong pertumbuhan perusahaan serta memperluas jangkauan operasinya di seluruh Indonesia, Singapura, Malaysia. Seiring dengan TransTRACK yang terus memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, perusahaan juga berniat untuk memperluas jangkauannya ke luar wilayah ini, dengan menargetkan peluang global di pasar seperti Australia dan Taiwan.
Saat ini, TransTRACK telah beroperasi di 130 kota di Indonesia dan telah berekspansi ke Asia Tenggara, yakni di 30 kota di Malaysia, dan mulai beroperasi di Singapura per Maret 2023 lalu, dengan total karyawan lebih dari 240 orang.
Sepanjang tahun 2023 lalu, TransTRACK mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 74% yang mencapai lebih dari 1.200 pelanggan, dan mengelola lebih dari 150 ribu unit armada, atau tumbuh sebesar 214% dibandingkan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News