Sebagai informasi, Samsung Art Store telah memiliki lebih dari 3.500 karya seni dari lebih dari 70 mitra. Kun-Yong Lee, dikenal luas sebagai tokoh penting dalam dunia seni kontemporer Korea dan berada di garis depan gerakan avant-garde, mulai mendapatkan pengakuan internasional pada tahun 1970-an.
Lee telah berpartisipasi dalam ajang bergengsi seperti Paris Biennale ke-8 (1973) dan São Paulo Biennale ke-15 (1979), serta menerima berbagai penghargaan, termasuk Grand Prize di Lisbon International Show (1979) dan Order of Cultural Merit (Mahkota Perak) pada 2022.
Dalam wawancara dengan Samsung Newsroom, Lee membahas filosofi seninya, khususnya seri Bodyscape, terinspirasi dari momen ketika putrinya yang masih kecil terjatuh saat memegang krayon dan secara tidak sengaja menggambar garis di dinding.
Momen ini menyadarkan Lee bahwa seni dapat tercipta secara alami, tanpa maksud konseptual, hanya dengan membiarkan tubuh bergerak. Filosofi ini sejalan dengan pemikiran Maurice Merleau-Ponty dan Ludwig Wittgenstein.
Filosofi tersebut menekankan bahwa makna muncul dari gerak dan sensasi tubuh, bukan hanya dari penalaran rasional atau bahasa. Dalam seri Bodyscape, Lee menggunakan metode kreatif unik. Lee berdiri membelakangi kanvas, mencelupkan tubuh atau kuas ke cat, lalu menjangkau sejauh mungkin untuk membuat garis sesuai struktur dan batas geraknya.
Contohnya, untuk Bodyscape 76-1 dan Bodyscape 76-2, Lee melukis tanpa melihat apa yang ia lukis, menciptakan dunia baru dari konteks tersebut. Lee menjelaskan Bodyscape 76-3 adalah representasi dunia artistik, sepenuhnya tercipta melalui gerakan lengan kiri dan kanan, membentuk bentuk seperti hati secara alami tanpa niat sadar.
Selain itu, Lee percaya bahwa seni seharusnya dapat dinikmati oleh semua orang dan mendorong interaksi dengan penonton, dianggapnya esensial, terutama dalam seni pertunjukan. Lee bahkan bereksperimen dengan interaksi digital melalui proyek Digital Bodyscape 76-3 (2022).
Proyek ini memungkinkan pengunjung memilih warna dan gaya untuk menciptakan versi digital karya tersebut. Dalam Gwangju Biennale ke-14 (2023), Lee mengajak pengunjung untuk menggambar garis dengan kedua tangan mereka di ruang pameran, memungkinkan siapa pun, dari anak kecil hingga lansia, untuk menciptakan karya seni.
Mengenai peran seni dalam masyarakat, Lee berpendapat bahwa seni memberikan kesempatan untuk menghargai hal kecil, menemukan makna dalam proses, dan melambat untuk merenung di dunia yang serba cepat ini.
Lee percaya seni mendorong rasa ingin tahu lebih besar, pada akhirnya membantu masyarakat menjalani hidup lebih bermakna. Selain itu, Lee juga optimistis bahwa Samsung Art Store dapat mengatasi keterbatasan seni visual.
Samsung Art Store, lanjut Lee, memungkinkan karya seni pertunjukan dinikmati dengan suara dan video, serta karya konseptual dengan komentar seniman, membuka kesempatan luar biasa bagi seniman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id