Alasannya adalah laptop itu berpotensi menjadi terlalu panas dan terbakar. Lenovo menyebutkan, ada 78 ribu unit yang mungkin mengalami masalah ini dan 5.500 unit di Kanada.
"Sejumlah laptop itu mungkin memiliki sekrup yang tidak kencang yang bisa merusak baterai, menyebabkan panas berlebih dan mungkin kebakaran," kata Lenovo seperti yang dikutip dari The Verge.
Sejauh ini, perusahaan asal Tiongkok itu belum menerima laporan akan kasus laptop yang menjadi terlalu panas di AS. Namun, secara global, mereka telah mendapatkan 3 laporan tentang panas yang berlebih yang menyebabkan kerusakan pada laptop.
Untungnya, tidak ada orang yang terluka atau properti yang rusak akibat masalah itu, lapor Lenovo. Mereka juga menyebutkan, laptop yang dibuat setelah November 2017 sudah pasti memiliki skrup yang terpasang kencang.
Anda bisa mengunjungi situs ini untuk memeriksa apakan ThinkPad X1 Owner Anda merupakan bagian dari laptop yang bermasalah.

Lenovo mendorong para pengguna ThinkPad X1 Carbon yang mungkin bermasalah untuk tidak menggunakan laptop tersebut dan membawanya untuk diperiksa apakah ia memiliki skrup yang tidak kencang. Jika laptop itu perlu diperbaiki, pengguna tidak perlu membayar apapun.
Tidak semua X1 Carbon yang diproduksi pada rentang waktu di atas pasti bermasalah. Lenovo berkata, laptop yang masih tersimpan di gudang ketika mereka menyadari masalah ini diperiksa kembali dan skrup dikencangkan sebelum dikirimkan untuk dijual.
Lenovo mengaku mereka telah menyadari masalah ini selama "beberapa minggu". Selama itu, mereka menyelidiki penyebab dari masalah tersebut dan melaporkannya ke CPSC (Komisi Keamanan Produk Konsumen AS).
"Setelah CPSC terlibat, kami harus mengikuti rekomendasi dan aturan mereka," ujar Lenovo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id