Sejak masih anak-anak, puteri dari R. Rangga Somanegara dan R. A. Rajapermas ini telah suka untuk berpura-pura menjadi seorang guru saat bermain dengan teman-temannya sepulang sekolah.
Setelah bapaknya meninggal, Dewi Kartika tinggal bersama pamannya, yang mengajarkannya budaya Sunda meski Dewi Kartika telah belajar tentang budaya barat. Dia pindah ke Bandung pada tahun 1899.
Pada bulan Januari 1904, dia membuat sebuah sekolah di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut dinamai Sekolah Isteri. Karena itu, tidak heran jika Doodle yang Google buat menunjukkan Dewi Kartika sedang mengajar anak-anak perempuan untuk menulis.
Pada tahun 1910, sekolah buatan Dewi Kartika ini dipindah ke Jalan Ciguriang. Namanya pun berubah menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri. Pada tahun 1912, telah muncul 9 sekolah di seluruh Jawa Barat. Keberadaan sekolah ini terus berkembang hingga pada tahun 1920, setiap kota atau kabupaten telah memiliki satu sekolah. Pada tahun 1929, nama sekolah buatan Dewi Sartika ini diubah menjadi Sekolah Raden Dewi.
Dewi Sartika mendapatkan gelar Orde van Oranje-Nassa karena dianggap berjasa dalam memperjuangkan pendidikan. Gelar ini dianugerahkan pada ulang tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Isteri. Dia meninggal pada tanggal 11 September 1947.
Per tanggal 1 Desember 1966, Dewi Sartika diakui sebagai pahlawan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
