“Program ini tidak hanya memudahkan pengguna internet semakin mengetahui keberadaan lokasi warung tradisional yang dapat meningkatkan volume transaksi bisnis, tetapi juga secara langsung memperkenalkan kepada para pemilik warung betapa pentingnya teknologi agar tetap bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif," Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid.
Fajrin juga menyebut bahwa Bukalapak melihat kerja sama tersebut sebagai salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membantu Mitra Bukalapak, terutama para pemilik warung, dalam memperluas jangkauan bisnisnya. Saat ini, sekitar 95.000 Warung Mitra Bukalapak yang telah mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku.
Dengan menjadi anggota terdaftar di layanan Google Bisnisku, informasi terkait usaha kecil akan muncul di halaman pencarian seperti Google Maps dan Penelusuran Google. Sebagai informasi, program Mitra Bukalapak telah berlangsung sejak dua tahun lalu, yaitu mulai tahun 2017, dan hingga saat ini telah terdapat 2,5 juta Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia.
Sementara itu hingga saat ini, Fajrin menyebut sudah ada sekitar 100 ribu Mitra Bukalapak yang telah terdaftar di Google Bisnisku. Bukalapak optimis dalam waktu dekat seluruh Mitra Bukalapak berjumlah 2,5 juta tersebut akan menjadi anggota dari Google Bisnisku.
Kerja sama Bukalapak dan Google Bisnisku ini disambut baik oleh pihak pemerintah, termasuk Bank Indonesia. Kerja sama ini dinilai membuka peluang warung dan usaha kecil untuk dikenal oleh lebih banyak masyarakat.
Kedepannya, Bukalapak mengaku akan lebih gencar mengajak pemilik warung dan mitra individu untuk mendaftar di Google Bisnisku. Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur Promosi Bisnis di aplikasi Mitra Bukalapak.
Sementara itu, Mitra Bukalapak cukup mengikuti langkah sederhana dengan memberikan informasi warung seperti nama warung, alamat, foto warung atau tempat usaha, hingga waktu buka dan tutup warung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News