Dalam cuitannya, Musk menantang Agrawal untuk membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari lima persen pengguna harian spam atau palsu. Mengutip Engadget, Musk menyampaikan tantangan tersebut setelah merespon utasan dalam mendukung kasus hukumnya terhadap Twitter.
Musk menyebut kesepakatan akuisisi dengan persyaratan awal dapat berlanjut hanya jika Twitter menyediakan metode sampling 100 akun mereka dan cara mengonfirmasi bahwa klaim tersebut akurat.
I hereby challenge @paraga to a public debate about the Twitter bot percentage.
— Elon Musk (@elonmusk) August 6, 2022
Let him prove to the public that Twitter has <5% fake or spam daily users!
Eksekutif Tesla dan SpaceX ini kemudian melakukan pemungutan suara kepada pengikutnya, menanyai mereka soal kepercayaan terkait klaim Twitter bahwa akun palsu hanya mencakup kurang dari lima persen dari basis pengguna harian platform jejaring sosial itu.
Dalam pemungutan suara tersebut, Musk hanya menyediakan dua pilihan yaitu Yes dan Lmaooo No. Hingga hari Minggu, hari terakhir pemungutan, berakhir, sebanyak 64,9 persen memilih pilihan kedua.
Tindakan Musk dinilai bukan bertujuan untuk mendapatkan respon dari Twitter. Persidangan Twitter melawan Musk akan dimulai pada tanggal 17 Oktober 2022 mendatang dan berpotensi untuk selesai dalam waktu beberapa hari.
Dalam dokumen yang didaftarkan pada pekan lalu, tim hukum Musk menyebut analisis Botometer menemukan jumlah akun palsu lebih tinggi dibandingkan dengan klaim kurang lima persen yang disampaikan Twitter.
Sementara itu, Twitter secara cepat membalas, menyebut pernyataan Musk tidak akurat secara faktual, tidak memadai secara hukum dan tidak relevan secara komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News