Mereka memberikan contoh dalam cuplikan terbaru game Anthem yang diputar di panggung. NVIDIA mengklaim Anthem sebagai game pertama yang mendukung teknologi DLSS (Deep Learning Super Sampling). Kualitas grafisnya seperti memadukan sebuah game dengan kesan yang ditangkap saat menyaksikan film.
Banyak media yang menyebut bahwa selama ini NVIDIA tidak terlalu menjelaskan apa itu DLSS, ketimbang penjelasan ray tracing.
Mengutip dari halaman news center NVIDIA Developer, Director of Developer Technologies NVIDIA Andrew Edelsten memberikan penjelasan memberikan perbedaan ray tracing dan DLSS.
DLSS adalah proses sampling grafis dalam jumlah banyak untuk menciptakan kualitas anti-aliasing (efek gerigi pada ujung objek yang membulat karena piksel yang bentuk dasarnya kotak) sekaligus meningkat kualitas grafis setajam dan detil mungkin, yang diklaim mengejar kualitas resolusi 4K.
Efek dari DLSS ini disebut menciptakan framerate yang lebih tinggi lagi sehingga diperoleh pengalaman grafis dengan frame per second (fps) lebih tinggi tanpa mengurangi ketajaman dan detil grafis. Ditambah efek ray tracing, kualitas grafis game bisa seperti grafis pada sebuah film.
Selain Anthem, NVIDIA menyebutkan bahwa game populer bernama Justice yang bergenre MMO asal Tiongkol menjadi game pertama yang mendukung teknologi ray tracing sekaligus DLSS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News