Sekarang, sekelompok investor Uber yang lain meminta Benchmark untuk melepaskan saham Uber yang mereka miliki dan keluar dari dewan perusahaan.
Menurut laporan Engadget, tuntutan Benchmark didasarkan pada keputusan Kalanick untuk menambahkan 3 kursi dewan baru, yang salah satunya akan diisi oleh dirinya sendiri setelah dia mengundurkan diri sebagai CEO. Benchmark ingin memastikan Kalanick tidak bisa menjadi bagian dari dewan. Dan kini, anggota dewan yang lain ingin Benchmark untuk keluar dari dewan.
Dalam sebuah email yang didapatkan oleh Axios, tiga investor Uber -- Shervin Pishevar, Ron Burkle dari Yucaipa and Adam Leber dari Maverick -- mengklaim bahwa tuntutan Benchmark tidak etis dan justru akan menghancurkan nilai saham perusahaan dan bukannya menaikannya. Mereka bahkan menyamakan keputusan ini layaknya membunuh saudara sendiri.
Dalam catatan tersebut, terlihat bagaimana ketiga investor Uber khawatir bahwa tuntutan ini justru akan membuat masyarakat semakin tidak simpati dan akan mengganggu usaha Uber untuk mendapatkan kucuran dan serta proses pencarian CEO baru.
Email ini, yang diberikan pada investor-investor lain yang juga ingin memberikan dukungannya, meminta agar Benchmark mengeluarkan perwakilannya dari dewan Uber dan melepaskan 75 persen saham Uber yang mereka pegang. Perkembangan terbaru ini hanya memperkeruh keadaan Uber yang telah kurang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id