Saat diperkenalkan, drone ini mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan pecinta teknologi. Namun, masih belum diketahui bagaimana reaksi ahli biologi kelautan akan PowerRay.
Paket dasar dari drone ini, yang disebut PowerRay Explorer, dilengkapi dengan kabel sepanjang 50 meter yang akan menghubungkannya kembali ke base station yang ada di atas air. Selain memastikan agar drone tidak terseret arus, kabel ini berfungsi untuk memberikan daya dan mengirimkan video yang ditangkap PowerRay ke base station.
Menurut laporan TechCrunch, semua PowerRay memiliki kamera yang dapat merekam video 4K dengan lensa Zeiss.
Paket kelas menengah yang ditawarkan, PowerRay Angler, dapat membuat ikan mendekatinya berkat fitur "Powerseeker Fishfinder", yang akan memancarkan cahaya dan mengeluarkan umpan untuk memancing ikan menggunakan "Bait Drop Line" yang bisa diatur dari jauh.
Sementara edisi PowerRay Wizard dilengkapi dengan headset VR yang memungkinkan pengguna untuk menonton apa yang direkam oleh drone di bawah air. Ia menawarkan penjelajahan di bawah air yang terlihat nyata tanpa harus masuk ke dalam air.
PowerRay dihargai mulai dari USD1,715 (Rp22,8 juta) sampai USD2,250 (Rp30 juta). Ia akan dijual pertama di pasar Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News