Sebagai perangkat mandiri, Vision tidak membutuhkan bantuan smartphone layaknya sejumlah perangkat lain seperti Gear VR karya Samsung. Kemandiriannya tersebut dinilai sebagai hal yang masih langka dalam ranah perangkat ini.
Jika perangkat lain menggunakan tali, Vision menggunakan alat penjepit untuk menjaga perangkat terpasang dengan baik di kepala pengguna. Di bagian depan terdapat kacamata yang terhubung ke alas besar via bagian plastik fleksibel.
Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan baterai 3.000 mAh yang terletak di bagian belakang, yang diklaim mampu bertahan selama tiga jam. Baterai ini juga menjadi alasan headset hadir dengan dimensi tebal. Kehadiran kacamata dan baterai berukuran besar turut mendukung keseimbangan dan kenyamanan yang dihadirkan oleh perangkat ini.
Sementara itu, di bagian di sisi kanan perangkat terdapat touchpad, sedangkan tombol daya terdapat di bagian atas perangkat. Vision juga dibekali dengan jack audio, memungkinkan pengguna menghubungkan perangkat dengan headphone kesukaan mereka.
Vision juga dilengkapi dengan sepasang layar AMOLED 3,8 inci, masing-masing beresolusi 1080 x 1920 pixel. Selain itu, perangkat ini juga didukung prosesor octa-core, memori internal 32GB, RAM 3GB, Bluetooth, WiFi lTE, serta sensor akselerometer, giroskop, dan proximity.
Vision dikabarkan akan dipasarkan dengan penawaran harga USD500 atau USD600, meski hingga saat ini, Alcatel belum mengonfirmasikan informasi ini. Selain itu, perangkat ini juga dikabarkan akan tersedia di Tiongkok pada akhir tahun ini, sedangkan di pasar Amerika Serikat pada awal 2017.
Sebelumnya, Alcatel telah menawarkan kacamata VR di pasar Amerika Serikat, dalam paket penjualan smartphone Idol 4S.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News